Antusiasme Riders Sepeda Meriahkan Fun Bike Festival Jelajah Maumere 2025
Sikka-Puluhan rider sepeda dari berbagai komunitas dan kalangan masyarakat antusias mengikuti kegiatan Fun Bike yang menjadi salah satu agenda dalam Festival Jelajah Maumere (FJM) 2025.
Kegiatan ini resmi dilepas oleh Sekda Sikka, Adrianus Firminus Parera didampingi Wakil Bupati Sikka, Simon Subandi Supriadi dan Kadis Pariwisata Sikka, Even Edomeko pada Sabtu (20/9/2025) sore.
Pantauan media ini, peserta bersepeda dengan penuh semangat setelah dilepas dari titik start di depan Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Sikka.
Sepanjang rute yang dilalui, tampak antusiasme warga yang ikut menyaksikan dan memberi semangat kepada para riders.
Kepada media ini, Sekda Sikka mengatakan, kegiatan Fun Bike bukan hanya sekadar olahraga, melainkan wadah kebersamaan sekaligus sarana promosi wisata Kota Maumere.
Menurutnya, dengan Fun Bike berolahraga sekaligus mengenalkan wajah Maumere yang indah.
“Saya berharap semangat hidup sehat terus tumbuh di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selain memberikan pengalaman bersepeda yang menyenangkan, panitia Festival Jelajah Maumere juga menyiapkan sejumlah hadiah menarik bagi peserta.
Pantauan media, setibanya di garis finish di depan Lapangan Kota Baru, para peserta dikalungi medali oleh Wabup Sikka dan panitia. Panitia juga menyiapkan bubur kacang untuk dibagikan gratis kepada peserta Fun Bike maupun Fun Run.
Salah seorang peserta, Firman, mengaku senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Menurutnya, Fun Bike harus terus digelar secara rutin karena mampu menghidupkan kembali semangat olahraga, khususnya di kalangan generasi muda.
“Kalau kegiatan seperti ini terus ada, pasti anak-anak muda makin giat berolahraga. Selain sehat, kita juga bisa berkenalan dengan banyak orang,” ungkapnya.
Fun Bike menjadi salah satu dari rangkaian lomba dan kegiatan dalam Festival Jelajah Maumere yang berlangsung selama empat hari, sejak 17 hingga 20 September 2025. Acara ini menggabungkan olahraga, hiburan, hingga promosi budaya dan pariwisata daerah.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan