Festival Jelajah Maumere Jadi Ajang Promosi Pangan Lokal dan UMKM
Sikka-Festival Jelajah Maumere (FJM) 2025 yang berlangsung di Lapangan Kota Baru, Maumere, sejak 17 hingga 20 September 2025, menjadi ajang promosi beragam olahan pangan lokal khas Kabupaten Sikka.
Puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menampilkan aneka makanan tradisional seperti lawar daun singkong, sate pepaya, jagung goreng, nasi tiwul, hingga hidangan berbahan dasar ubi kayu. Semua kuliner tersebut dikemas dalam nuansa kearifan lokal sesuai tema festival Wini Ronan(g).
Salah satunya, Kalista Nona Elis, pelaku UMKM asal Desa Wolonwalu, Kecamatan Bola, membawa aneka pangan khas daerahnya, mulai dari nasi tiwul, jagung goreng, ubi rebus, jagung bunga, lawar, keripik pisang dan ubi, hingga sate pepaya.
“Sebagian besar makanan bisa diolah dengan cepat, hanya untuk bahan ubi perlu dijemur dan diproses beberapa hari agar bisa jadi hidangan siap santap,” jelas Kalista saat ditemui, Rabu (17/9/2025).
Kalista menambahkan, mereka juga menjual keripik pisang meski saat ini tanaman pisang di beberapa wilayah mulai terdampak serangan virus darah pisang. “Di banyak tempat sudah sulit dapat buah pisang. Kami cukup beruntung masih bisa menyajikan keripik di festival ini,” ujarnya.
Ia berharap, kegiatan serupa terus digelar pemerintah daerah, tidak hanya sebagai promosi pariwisata tetapi juga sebagai sarana mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi pelaku UMKM kuliner lokal.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Even Edomeko, mengungkapkan sebanyak 80 UMKM ikut ambil bagian dalam FJM 2025. Tak hanya dari Sikka, peserta juga datang dari Labuan Bajo, Manggarai, Ende, Flores Timur, hingga Kota Kupang.
“Selain mempromosikan wisata lewat seni dan budaya, festival ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Even.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan