Headline

Gubernur NTT Targetkan Pembentukan 44 Koperasi Desa Merah Putih dalam 100 Hari Kerja

waktu baca 2 menit

Kupang-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, menegaskan komitmennya dalam mempercepat pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai bagian dari program prioritas 100 hari kerja.

Dalam Rapat Koordinasi Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Tingkat Provinsi NTT yang digelar di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Kamis (8/5) lalu, Gubernur Melki menetapkan target pendirian 44 koperasi di seluruh wilayah NTT.

“Pemerintah Provinsi NTT terus mendukung kebijakan Pemerintah Pusat dalam pengembangan koperasi ini, dengan mengedepankan asas profesionalitas dalam pengelolaannya,” ujar Gubernur Melki dikutip dari rilis Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT.

Ia menekankan pentingnya pengelolaan koperasi secara profesional oleh SDM yang amanah, bertanggung jawab, serta menjunjung tinggi moral dan keadilan dalam berkoperasi.

Menurutnya, koperasi harus memberikan dampak ekonomi yang merata dan adil bagi seluruh anggotanya, tanpa ada pihak yang dirugikan atau mendapat keuntungan yang timpang.

“Insan pengelola koperasi harus kompeten, junjung tinggi moral dalam berkoperasi. Jangan ada yang mengambil untung sepihak. Semua harus mendapatkan dampak ekonomi yang seimbang,” tegasnya.

Sebagai bagian dari program Quick Win, pembentukan koperasi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat desa dan kelurahan. Dari target 44 koperasi dalam 100 hari, hingga saat ini telah diusulkan sebanyak 67 koperasi oleh pemerintah kabupaten/kota se-NTT, melebihi ekspektasi awal dua koperasi per daerah.

Dalam arahannya, Gubernur Melki juga mendorong seluruh Pejabat Eselon II di lingkungan Pemprov NTT untuk turut berperan aktif dengan mengusulkan pendirian Koperasi Merah Putih di desa atau kampung halaman masing-masing.

“Ini sebagai bentuk tanggung jawab kita untuk memajukan kampung halaman. Jadilah motor penggerak perubahan dan pembangunan ekonomi masyarakat lokal,” ujarnya.

Gubernur juga menekankan pentingnya sinergi antara Koperasi Merah Putih dengan koperasi-koperasi yang telah lebih dulu eksis, seperti Koperasi Kredit dan Koperasi Simpan Pinjam. Kolaborasi ini dinilai penting untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang saling menguatkan dan berkelanjutan di tingkat lokal.

“Koperasi Merah Putih tidak boleh jalan sendiri. Harus berdampingan dan saling mengisi dengan koperasi-koperasi yang telah berhasil. Semua ini untuk pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Langkah strategis ini menjadi sinyal kuat bahwa NTT berkomitmen menjadikan koperasi sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi kerakyatan yang berbasis desa.
Gubernur Melki mengajak seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk bersatu padu mewujudkan koperasi yang inklusif, profesional, dan berdampak nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Exit mobile version