Kunjungi Mama Martina, Warga Kurang Mampu di Desa Hoder, Bupati Sikka Serahkan Bantuan

waktu baca 2 menit

Sikka-Martina Pala, perempuan tangguh berusia 53 tahun asal Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, tak mampu membendung air mata saat menerima bantuan dari Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, Rabu (7/5/2025) pagi.

Sudah lebih dari satu dekade, Martina berjuang sendiri membesarkan enam anak setelah ditinggal pergi suaminya. Hidup berpindah-pindah tanpa rumah tetap, ia bertahan dengan menenun sarung untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Pada 2019, berkat bantuan anak sulungnya yang bekerja di rantauan, Martina berhasil membeli sebidang tanah kecil. Namun, keterbatasan ekonomi membuatnya tak sanggup membangun rumah. Keluarga ini berteduh di rumah reyot yang nyaris roboh, ditopang bambu seadanya.

“Kami mau makan saja susah, apalagi bangun rumah. Rumah kami sudah miring, jadi kami tahan pakai bambu,” kata Martina dengan suara parau, matanya berkaca-kaca.

Kehadiran Bupati Juventus, didampingi Kepala Dinas Sosial dan Camat Waigete, membawa secercah harapan. Mereka memberikan bantuan darurat berupa alas tidur, selimut, perlengkapan MCK, dan bahan makanan. Bupati juga memastikan bahwa pembangunan rumah layak huni untuk Martina menjadi prioritas pemerintah daerah.

“Sejak berita tentang Mama Martina muncul tiga hari lalu, saya langsung minta dinas terkait lakukan asesmen. Hari ini kami datang membawa bantuan sebagai bentuk kepedulian. Mama Martina adalah simbol ketangguhan perempuan,” ujar Bupati Juventus.

Tak hanya berhenti pada bantuan fisik, Bupati Juventus juga menyoroti pendidikan anak-anak Martina. Salah satu anak laki-lakinya, yang putus sekolah sejak November 2024, akan segera dikembalikan ke bangku pendidikan.

“Saya minta Pak Camat urus langsung agar anak Mama Martina kembali sekolah. Pemerintah akan tanggung kebutuhan seragam dan perlengkapan sekolah,” tegasnya.

Bagi Martina, bantuan ini adalah jawaban dari doa yang terus ia panjatkan bertahun-tahun lamanya.

“Selama ini saya berdoa terus supaya bisa bangun rumah buat anak-anak. Sekarang saya lega. Kalau saya tidak ada nanti, anak-anak saya sudah punya tempat tinggal,” ungkap Martina haru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *