Hardiknas 2025: Bupati Sikka Akan Naikkan Insentif Daerah Bagi Guru Honorer

waktu baca 3 menit
Keterangan foto:Apel peringatan Hardiknas di lapangan Kantor Bupati Sikka, Kamis (02/05/2025) pagi.

Sikka- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025, membawa secercah harapan bagi para guru honorer di Kabupaten Sikka, NTT.

Dalam momentum apel Hardiknas 2025 di lapangan Kantor Bupati Sikka, Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago berjanji akan menaikkan insentif daerah bagi seluruh guru honorer, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka yang selama ini berjuang dalam keterbatasan.

“Pemerintah akan menaikkan pemberian insentif daerah kepada guru-guru honorer dan memastikan seluruh guru honorer harus mendapatkan pemberian insentif daerah,” ungkap Bupati Sikka disambut tepuk tangan meriah dari peserta apel yang didominasi oleh guru dan pelajar dari semua jenjang pendidikan.

Di balik janji itu, tersimpan kisah perjuangan yang nyata dari para pahlawan tanpa tanda jasa. Salah satunya Vinsensia Ervina Talluma, Guru Honorer SDK 064 Watubala yang mengabadi di sekolah jarak jauh kampung Wairbukang di Desa Wairterang, Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka.

“Di hari pendidikan ini, harapan saya itu, untuk semua guru honorer di sekolah swasta bisa diperhatikan,” ujarnya pada Kamis (02/05/2025).

Vinsensia Ervina Talluma (32) seorang guru honorer di Kabupaten Sikka rela digaji kecil 300 ribu perbulan, padahal ia harus menempuh jarak sejauh enam kilometer ke sekolah ketika setiap kali mengajar.

Keterangan foto:Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago saat memimpin apel peringatan Hardiknas di lapangan Kantor Bupati Sikka, Kamis (02/05/2025) pagi.

Sejak menjadi guru honorer pada 5 februari 2024, setiap harinya ia harus menempuh perjalanan 6 kilometer untuk mengajar anak- anak di dusun terpencil yang merupakan sekolah jarak jauh dari SDK 064 Watubala yang terletak di kampung wairbukang, Dusun Wodong, Desa Wairterang Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka NTT.

Setiap pagi, Ervina berangkat ke sekolah pada pukul 06: 30 WITA agar sampai ke sekolah tepat waktu, perjalanan panjang dari rumah ke sekolah melewati hutan, mendaki melewati bebatuan dan kadang harus menyebrang kali apabila terjadi banjir. Disaat musim hujan, anak-anak diberi tugas dan belajar di rumah karena akses ke sekolah tidak bisa dilalui.

Meski demikian, ervina hanya diberi gaji 300 ribu perbulan dengan perincian dari komite dibayar 150 perbulan dan dari dan bantuan operasional sekolah sebesar 150 ribu perbulan.

Kondisi gaji 300 ribu perbulan tidak mencukupi biaya hidup sehari-hari, apalagi ervina sudah berkeluarga. dengan kondisi gaji demikian, Ervina mencari alternatif pendapatan lain seperti berjualan sembako di rumah setelah pulang sekolah.

Di sekolah jarak jauh wairbukang dari SDK 064 Watubala ini terdapat 8 siswa kelas satu yang belajar mengajar dibawah pondok bekas bangunan mahasiswa kulia kerja nyata(KKN) yang sebelumnya digunakan untuk taman baca.

Sementara itu, untuk kelas 2-6 harus menempuh perjalanan 6 kilometer ke sekolah induk di SDK 064 Watubala di Desa Wairterang Kecamatan Waigete.

Sejak menjadi guru honorer, Ervina yang berlatarbelakang guru pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) itu hanya punya satu komitmen hanya untuk mencerdaskan anak bangsa.

Sementara itu, PLT Kepala SDK 064 Watubala, Sophia Sopu,S.Pd.SD mengatakan di sekolah tersebut terdapat 16 orang tenaga pendidik dan kependidikan. 3 ASN, 11 Guru Honorer, Satu orang Operator sekolah dan satu orang penjaga sekolah.

Kata dia, SDK 064 Watubala ini memiliki satu kelas jauh yang terletak di Kampung Wairbukang dengan jumlah siswa sebanyak 8 orang dan satu orang guru yang mengajar yakni Vinsensius Ervina Talluma.

Ia berharap kepada pemerintah agar bisa memperhatikan nasib guru honorer yang mengabadi di sekolah swasta agar bisa diangkat menjadi guru PPPK.

Pantauan media ini, upacara peringatan Hardiknas ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Sikka Simon Subandi Supriadi, Sekretaris Daerah Sikka Adrianus Firminus Parera, para pimpinan perangkat daerah, forkopimda, para kepala sekolah, guru, pengawas, serta siswa-siswi dari berbagai jenjang pendidikan.

Peringatan Hardiknas 2025 ini juga ditandai dengan deklarasi tolak segala bentuk kekerasan terhadap anak oleh Ketua TP PKK Sikka, Fista Sambuari Kago bersama stakeholder pendidikan di Kabupaten Sikka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *