Medsos Jadi Arena Fitnah: FPMS Sikka Minta Polres Sikka Bertindak Tegas, Etika Medsos Harus Ditegakkan!

Sikka-Forum Pemerhati Media Sosial Nian Sikka (FPMSNS) secara resmi menyampaikan pernyataan sikap dan laporan pengaduan ke Polres Sikka menyikapi maraknya penyalahgunaan media sosial, khususnya di grup-grup diskusi Facebook lokal di Kabupaten Sikka.
Ditemui usai memyampaikan laporan pengaduan di SPKT Polres Sikkka, Selasa (08/04/2025/5) pagi, Ketua FPMS Sikka, Satrianus Cawa, mengatakan, forum ini menyoroti dengan serius peningkatan penyebaran ujaran kebencian, hoaks, dan serangan personal terhadap Bupati dan Wakil Bupati Sikka dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam pernyataannya, FPMS Sikka menyesalkan bagaimana kebebasan berekspresi telah disalahgunakan untuk mencemarkan nama baik dan menyebarkan kebencian, terutama di grup Facebook Forum Peduli Rakyat Sikka (FPRS).
Forum ini menilai bahwa media sosial, yang seharusnya menjadi ruang aspirasi dan edukasi publik, telah berubah menjadi arena penyebaran fitnah tanpa kendali.
Ketua FPMS Sikka, Satrianus Cawa, menyampaikan kecaman keras terhadap admin grup FPRS yang dinilai membiarkan konten bermuatan hoaks dan penghinaan beredar bebas. Padahal, grup tersebut telah memiliki aturan internal yang seharusnya menjamin kualitas dan etika diskusi.

“Admin FPRS harus bertanggung jawab secara moral, etis, dan hukum atas konten yang mereka loloskan. Ini bukan hanya soal etika, tetapi juga bisa masuk dalam ranah hukum berdasarkan UU ITE,” tegas Satrianus.
FPMS Sikka juga telah secara resmi melaporkan sejumlah akun palsu penyebar hoaks dan ujaran kebencian ke Polres Sikka. Laporan tersebut disertai dengan permintaan untuk melakukan digital forensik atas akun-akun yang dicurigai terlibat.
Lebih lanjut, Forum mendesak Polres Sikka untuk mengambil langkah hukum yang tegas dan profesional terhadap pelanggaran yang terindikasi sebagai tindak pidana pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE.
Selain itu, Forum menyerukan kepada seluruh warga Sikka untuk membangun budaya diskusi yang sehat dan konstruktif di media sosial.
Mereka menekankan pentingnya menyampaikan kritik dengan cara yang beradab dan bertanggung jawab, tanpa merendahkan martabat orang lain, apalagi pejabat publik.
FPMS Sikka juga mengingatkan bahwa Bupati dan Wakil Bupati adalah simbol daerah yang perlu dihormati dalam ruang publik digital. Oleh karena itu, narasi bernada serangan pribadi harus dihindari demi menjaga kehormatan Kabupaten Sikka di mata publik.
Sebagai penutup, FPMS Sikka mendesak Dinas Kominfo Kabupaten Sikka untuk lebih aktif dalam melakukan patroli digital dan menegakkan regulasi agar media sosial tetap menjadi ruang yang dinamis, namun tetap etis dan bertanggung jawab.
“Kami akan terus mengawal isu ini secara kritis dan konstruktif, demi terciptanya ruang digital yang sehat dan bermartabat di Kabupaten Sikka,” tutup Sekretaris Forum, Adeodatus Maring.