Event Wisata Desa “Lewomada Ethnic Life Experience” Beri Kesan Memuaskan Wisatawan Asing dan Lokal

waktu baca 4 menit

MAUMERE-Promosi Desa Wisata Lewomada di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka yang bertajuk Lewomada Ethnic Live Experience meninggalkan kesan memuaskan di mata wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang hadir dalam 2 hari pelaksanaan event wisata desa tersebut.

Event wisata ini digelar atas kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka bersama Pemerintah Desa Lewomada.

Kepala Bidang Industri dan Ekonomi Kreatif, Emma Irmina Puli mengatakan, sebanyak 20 paket wisata dibeli oleh wisatawan untuk hadir mengikuti event wisata desa tersebut. Harga setiap paket wisata Rp 250.000 yang sudah mencakup penginapan di homestay serta layanan makanan lokal yang berkualitas nasional.

“Harga per paket wisata Rp 250.000, sudah termasuk homestay plus servis makanan lokal berkualitas. Sekitar 20-an rumah yang dijadikan homestay dipersiapkan khusus bagi wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Dari tamu yang ada, ada tamu spesial sepasang suami istri Mr.Yosef dan Mrs.Hanna turis asal negara Maroko, ungkap Kabid Emma.

Lanjutnya, dalam paket wisata ini, para tamu diajak menikmati berbagai wisata di Desa Lewomada seperti treking menyusuri hutan menuju Air Terjun Kokor. Selanjutnya mereka berfoto dengan mengenakan pakaian adat Muhan di lokasi objek wisata Wato Gong.

Selanjutnya, atraksi menganyam, menenun dan kuliner lokal yang dijual oleh Kelompok Kerajinan Tangan Tobi Wolor. Pada sore harinya, wisatawan diajak menumpang perahu motor menyusuri pesisir pantai sambil menikmati sunset.

Pada malam harinya, wisatan bersama warga lokal mengikuti acara spesial puncak perayaan kegiatan yakni Gala Dinner dan Atraksi Budaya.

Pantauan media ini, dalam acara gala dinner para tamu dihibur dengan atraksi tarian – tarian adat Muhan Tana Ai, seperti Tarian Joa, Tarian Loru, Tarian Hedung Labit dan penampilan pamtomim dari SMAK Santo Yosef Talibura. Ada pula penampilan Akustik Band dari Unipa Maumere.

Acara Gala Dinner juga diisi dengan diskusi Pentahelix bersama para tamu undangan yang hadir seperti akademisi Unipa, Akademisi Politeknik Christo Re, perwakilan Jurnalis di Kabupaten Sikka, Ketua HPI Sikka maupun pengelola homestay di Kota Maumere. Mereka membicarakan terkait pentingnya mempromosikan potensi-potensi wisata Desa Lewomada ke dalam dan luar negeri.

Pada kesempatan itu, wisatawan asing, Mr. Yosef fan Mrs. Anna menyampaikan kebahagiaannya mengikuti event wisata ini. Ia berjanji akan memperomosikan Desa Wisata Lewomada melalui ke negaranya melalui akun media sosialnya.
“Tonigth I can’t say anything, I am very happy and I will promote Lewomada village torism in my country and also on facebook,” ujar Mrs. Anna di malam Galla Dinner.

Sementara Mr. Yossef juga mengatakan “After comming from Labuan Bajo, it turns out that Lewomada is on of the best turism potensial in Flores, in the future I hope the government can arrenge glights for us not transitinh in Kupang, but directly from Bali to Maumere,” tutupnya.

Salah seorang wisatawan lokal, Susilowati pemilik penginapan Pantai Paris Homestay di Kota Maumere, mengatakan, pada Jumat (26/7/2024) pagi, ia dan 4 orang wisatawan lokal melakukan treking ke Air Terjun Kokor.

“Perjalanannya asik, kami bisa mendapatkan kesan keindahan alam dengan berbagai macam tumbuhan, ada edukasi botanical dan secara spiritual juga karena bersama kami ada Ketua HPI Sikka, Pa Arka yang menjelaskan bagaimana orang dulu menggunakan tumbuh-tumbuhan sebagai obat-obatan. Untuk tripnya kami dari jam 6.30 pagi dan selesai jam 11 siang. Itu karena kami terlalu asik bercerita tentang alam yang ada disana. Alamnya juga bagus untuk meditasi jadi kami meditasi dulu. Saya berharap tamu-tamu berkunjung ke Desa Lewomada, jangan lupa singgah ke Air Terjun Kokor,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, warga Desa Lewomada juga ramah sekali kepada para tamu.

“Orang disini juga ramah-ramah sekali. Kami boleh menginap sebagai tamu di homestay Dav. Tuan rumahnya ramah, makanannya enak-enak, jadi keramahtamahan ada disana, alamnya bagus. Kalau ke Kabupaten Sikka, jangan lupa mampir ke destinasi wisata Lewomada,” ungkapnya.

Ketua HPI Sikka, Arkadius Jong mengatakan, untuk Desa Lewomada lebih khas dan unik adalah budaya. Mereka masih hidup dengan rutinitas dengan menjaga kelestarian alam dan budaya. Sementara untuk pariwasata, perlu ada edukasi-edukasi untuk mereka karena hal-hal berkaitan dengan interaksi sosial dengan wisatawan.

“Perlu ada komunikasi yang baik dengan wisatawan, kita saling mengenal perbedaan budaya sehingga ini perlu intervensi lebih jauh terkait tata cara untuk menerima tamu, menyiapkan homestay, menyajikan makanan baik lokal maupun standar nasional,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *