News

Buka RAT ke-40 Kopdit Obor Mas, Pj Bupati Sikka Apresiasi Laba Meningkat dan Ingatkan Waspada Anggota yang Keluar Karena Kredit Tidak Dilayani

waktu baca 4 menit

FLORESPEDIA.ID-KSP Kopdit Obor Mas menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-41 Tahun Buku 2023 pada Jumat (31/5/2024), bertempat di Aula Henrich Puskopdit Swadaya Utama, Kota Maumere, Kabupaten Sikka. RAT Tahun Buku 2023 ini mengusung tema “Meningkatkan Partisipasi Anggota Melalui Pendidikan Serta Memberdayakan Kelompok Sahabat Obor Mas Untuk Mewujudukan Koperasi Kredit Obor Mas Yang Sehat, Aman, Unggul dan Berdaya Saing Tinggi”.

Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, saat membuka kegiatan, menyampaikan apresiasi kepada Kopdit Obor Mas karena laba Kopdit Obor Mas terus meningkat.

“Ini juga saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap Obor Mas ini,” ungkap Adrianus Parera.

Lanjut Adrianus Parera, kalau skala ekonomi di Kabupaten Sikka disusun berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan melihat PDRB di Sikka hari ini tembus Rp 6,2 triliun lebih.

Menurutnya, salah satu sektor yang turut berkontribusi yaitu sektor Jasa Keuangan. Kontribusinya itu cukup besar Rp 135 miliar 800 juta lebih dalam skala yang cukup tinggi. Dengan pertumbuhan kredit di Sikka ini sebesar 147 persen. Dari 147 persen tersebut, 60 persen dari kredit konsumsi.

“Saya meyakini dengan skala tersebut secara referensi sama dengan di Obor Mas. Dari Rp 135.800.000.000 lebih itu saya coba tanyakan ke Kepala BPS, ternyata kontribusi dari Obor Mas ini adalah Rp 6,2 miliar. Artinya angka ini cukup besar,” ujar Adrianus Parera.

Ia menerangkan, kedepannya tantangan semakin besar, Ia berharap Kopdit Obor Mas semakin hari harus semakin baik.

“Agar Koperasi ini semakin baik maka saya berpesan tiga hal. Pertama waspada dengan anggota yang keluar cukup banyak. Saya lihat dalam buku 1.632 orang. Dan yang keluar paling banyak setelah orang meninggal, itu adalah karena kredit tidak dilayani. Ada 200 lebih anggota yang keluar atas permintaan sendiri artinya ada yang keluar sendiri karena tidak puas jadi hati hati dan waspada, itu kecil tapi pengaruhnya besar,” tegasnya.

Lanjut Adrianus Parera, yang kita takutkan yaitu trust isu. Menurutnya trust isu merupakan masalah yang paling aktual yang ada di koperasi.

“Hati-hati dengan ketidakpercayaan orang. Keluar karena ketidak puasan jadi harus waspada,” ungkapnya.

Kata dia, kedua hati-hati. Hari ini kita berhadapan dengan pinjol yang luar biasa dan “koperasi selamat pagi” dengan tagline lebih cepat lebih baik.

“Itu hati-hati karena di Sikka ini semakin banyak. Banyak koperasi tetapi di Dinas Koperasi Sikka tidak tercatat sebagai koperasi alias koperasi bodong.
Ketiga Awas kredit macet karena NPL (Non Performing Loan) masih dibawah 5 persen,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Provinsi NTT Adi Mandala dalam sambutanya yang dibacakan salah seorang pejabat yang mewakili menyampaikan, terimakasih dan apresiasi kepada Kopdit Obor Mas yang sudah dipercayakan oleh negara untuk mengelola pinjaman KUR.

Ia menyampaikan koperasi aktif di NTT sebanyak 2.940 dan tidak aktif sebanyak 1.355 koperasi dan tersebar di 22 kabupaten/kota.

“KSP Kopdit Obor Mas adalah salah satu dari 425 Koperasi Primer Provinsi yang berada di Provinsi NTT, dan memiliki aset sebesar Rp 1 triliun lebih,” ungkapnya.

Lanjut dia, Kopdit Obor Mas juga telah memberi kontribusi kepada anggota melalui SHU sebesar Rp 6,2 miliar lebih yang dinikmati oleh 150.545 anggota di kantor pusat, 23 kantor cabang dan 10 kantor cabang pembantu, sekaligus jumlah tenaga kerja yang terserap pun cukup baik dan sebanyak 972 orang.

Ia menuturkan bahwa, Pemerintah Provinsi NTT, telah berupaya melakukan intervensi program untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan koperasi.

“Yakni mengikut sertakan pengurus, pengawas, pengelola dan anggota koperasi mengikuti pendidikan dan pelatihan melalui program pembinaan, pengawasan, peningkatan sumberdaya manusia, pada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Timur”, jelasnya.

Ia menerangkan bahwa, koperasi tidak semata mata hanya meningkatkan pertumbuhan aset dan peningkatan jumlah anggota saja, tetapi juga keberlangsungan pergerakan nasional koperasi dalam melihat masalah masalah ekonomi yang sedang terjadi di tengah masyarakat saat ini.

“Hal ini kiranya menjadi fokus utama dalam pengelolaan sebuah koperasi, agar dapat menjawab kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga berharap manajemen koperasi harus terus mengedepankan tranparansi, akuntabilitas dan anggota diberi kemudahan untuk setiap saat dapat mengakses informasi mengenai kondisi perkembangan koperasi.
“Rapat Anggota Tahunan ini juga merupakan wadah tertinggi dalam koperasi merupakan implementasi dari prinsip demokrasi, transparansi dan akuntabilitas,” jelasnya.

Kontributor:Januarius Dunia
Editor:Mario WP Sina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Exit mobile version