Peringatan Hardiknas di Sikka, Pj Bupati Serahkan SK Ahli Status 6 Sekolah Dasar Katolik Jadi Sekolah Dasar Negeri

waktu baca 2 menit
Keterangan foto:Pose bersama usai penyerahan SK ahli status SDK menjadi SDN pada apel Hardiknas 2024, Kamis (2/5/2024) pagi.

FLORESPEDIA.ID-Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, SE,M.Si menghadiri peringatan Hari Pendidikan Nasional di SMP Negeri Nuba Arat, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Kamis (2/5/2024) pagi.

Hadir saat apel Hardiknas yakni selain Penjabat Bupati Sikka hadir juga Kadis PKO Kabupaten Sikka Germanus Goleng, mantan anggota DPRD Kabupaten Sikka Heny Doing, para Kepala sekolah, Pengawas Sekolah serta para siswa dan siswi dari berbagai sekolah.

Di sela sela acara apel Hardiknas itu, Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera yang didampingi Kadis PKO Sikka Germanus Goleng menyerahkan SK Bupati Sikka pengalihan status dari Sekolah Dasar Katolik menjadi Sekolah Dasar Negeri yakni SDK Kewagunung, SDK Kloanglagot, SDK Nitakloang, SDK Leku, SDK Magetbaomekot dan SDK Puho.

Pada apel Hardiknas yang dihadiri ratusan siswa dan guru SMPN Nuba Arat dan berbagai sekolah lainnya, Adrianus Firminus Parera mengatakan, kepada bapak ibu guru bahwa tantangan kita semakin hari semakin bertambah.

Para guru juga dituntun semakin hari semakin bertambah di an para guru semakin meningkatkan kompetensi.

“Jangan bangga dengan apa yang dapat hari ini, jangan merasa puas dengan kondisi hari ini. Karena tantangan kedepan berbeda dengan tuntutan yang terus berubah sesuai dengan jaman. Saya berharap kompetensi harus tetap ditingkatkan, tidak melalui latihan tapi dengan membaca,” ungkap Adrianus Firminus Parera dalam sambutan saat bertindak selaku Inspektur uapacara pada acara Hardiknas tahun 2024.

Menurut Adrianus sekarang kemudahan teknologi informasi memudahkan orang kapan dan dimana saja untuk terus membaca. Karena yang kurang membaca sama dengah bodoh.

“Selain membaca kita harus punya karakter. Karakter itu sangat penting. Kita punya kompetensi tapi karakter kurang baik tidak laku dijaman ini.
Memimpin diri sendiri pakai otak kalau memimpin orang lain pakai hati. Kepala sekolah tidak jadi ketua, tidak jadi komandan tapi harus menjadi pimpinan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *