3 Komunitas Adat di Sikka dan Flotim Ikut Pelatihan Advokasi Bagi Kader Pejuang Adat yang Digelar AMAN Nasional dan PP MAN

waktu baca 3 menit
Keterangan foto:Pembukaan pelatihan advokasi bagi kader pejuang adat yang digelar AMAN Nasional dan PP MAN pada Selasa (16/04/2024) pagi. Foto oleh:Januarius Dunia.

FLORESPEDIA.ID-Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Nasional dan Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara (PP MAN) pada Selasa (16/04/2024) pagi, menggelar pelatihan Advokasi untuk Kader Pejuang Masyarakat Adat Soge Natarmage, Goban Runut, Dan Suku Tukan.

Pantauan media ini, kegiatan ini berlangsung di Desa Nangahale Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Kegiatan diawali dengan acara pengalungan kepada pengurus AMAN Nasional dan PP MAN, dilanjutkan dengan Tarian Hegong.

Kegiatan pelatihan advokasi ini dibuka langsung oleh Deputi 2 Bidang Politik dan Advokasi Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Eras Mus Cahyadi.

Pada kesempatan itu, Eras Mus Chayadi mengatakan, pelatihan advokasi ini dilakukan selama tiga hari dimulai tanggal 16/04/2024 sampai dengan 18/04/2024.

“Pelatihan advokasi ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas pengetahuan tentang advokasi bagi masyarakat adat, untuk bisa menemukan jalan keluar ketika ada konflik yang dihadapi,” ujarnya.

Ia berharap kedepannya sesama masyarakat adat tidak boleh terprovokasi dengan pihak luar dan juga tidak saling mengkhianati dalam perjuangan bersama.

Sementara itu, Ketua PP MAN, Syamsul Alam Agus mengatakan, PP MAN adalah Lembaga Bantuan Hukum bagi masyarakat adat. Selain membela masyarakat adat, PPMAN juga memberikan pelatihan-pelatihan advokasi kepada masyarakat adat seperti ini.

Keterangan foto:Penyambutan Deputi 2 Bidang Politik dan Advokasi Pengurus Besar Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Eras Mus Cahyadi dan Ketua PP MAN, Syamsul Alam Agus pada pembukaan pelatihan advokasi bagi kader pejuang adat yang digelar AMAN Nasional dan PP MAN pada Selasa (16/04/2024) pagi. Foto oleh:Januarius Dunia.

“Pelatihan advokasi ini untuk memberikan pendidikan hukum bagi masyarakat adat sehingga dalam menghadapi suatu persoalan misalnya seperti perampasan hak atas tanah oleh pihak manapun, masyarakat adat sudah mengerti cara untuk mengatasi dan memperjuangkan hak mereka,” jelasnya.

Ia menambahkan, PPMAN ini juga hadir untuk berjuang bersama masyarakat adat dalam memperjuangkan tanah ulayat masyarakat adat bukan berjuang untuk tanah yang sudah dijual.

Ketua Harian AMAN Daerah Flores Bagian Timur, Antonius Toni dalam sambutannya menyampaikan, terimakasih kepada Aman Nasional dan PP MAN sudah hadir untuk memberikan pelatihan advokasi kepada komunitas masyarakat adat binaannya.

“Semoga dengan kegiatan ini masyarakat adat yang hadir dalam kesempatan ini bisa mengikuti dengan baik sampai selesai. Sehingga pada proses menghadapi persoalan hak masyarakat adat sudah paham dan siap berjuang sesuai prosedur hukum”, ujarnya.

Anggota Dewan Nasional AMAN Region Bali Nusa Tenggara, Jhon Bala, mengharapkan selesai kegiatan ini, masyarakat adat bisa terkonsolidasi dengan baik, bisa meningkatkan kapasitas pengetahuan tentang advokasi, dan menemukan jalan keluar dari konflik yang dihadapi.

Kepala desa Nangahale Sahanudin, yang hadir dalam pembukaan kegiatan, mengucapkan terimakasih kepada AMAN dan PP MAN karna sudah memfasilitasi kegiatan pelatihan advokasi.

“Di Kabupaten Sikka ini banyak masyarakat yang belum terlalu paham akan hukum, sehingga dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan pendidikan advokasi dan hukum bagi masyarakat,” ungkap Sahanudin.

Kontributor:Januarius Dunia.
Editor:Mario WP Sina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *