Pengadaan Tenda Jadi, Sound System dan Peralatan Dapur Adalah Pokir DPRD Sikka Total Rp 2,3 Miliar, Masuk di Disnakertrans Sikka
MAUMERE-Pemerintah Kabupaten Sikka dalam Dokumen Sebaran Proyek dan Kegiatan Tahun Anggaran 2024, merencanakan pengadaan tenda jadi dan kursi dengan total anggaran Rp 1.330.500.000.
Selain itu, ada pula rencana pengadaan sound system dan perkakas dapur dengan total anggaran Rp 1.039.320.000. Jika diakumulasikan, item kegiatan pengadaan tersebut menghabiskan anggaran Pemkab Sikka sebesar Rp 2.369.820.000.
Plt.Kepala Bapelitbang Sikka, Marianus A.Anti memastikan kegiatan tersebut masuk dalam usulan pokok pikiran (pokir) Anggota DPRD Sikka dalam bentuk program pelatihan kerja dan produktivitas kerja di Dinas Nakertrans Kabupaten Sikka.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sikka, Valerianus Samador kepada media ini, Rabu (13/3/2024) siang mengatakan, bantuan yang ada semua bersumber dari dana pokir masing-masing Anggota DPRD Sikka.
Menurutnya, jika publik hanya membaca Dokumen Sebaran Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2024, maka benarlah akan menjadi polemk, karena yang terlihat adalah pengadaan barang tersebut, namun sesungguhnya, kegiatan tersebut masuk di Dinas Nakertrans Sikka dalam bentuk program pemberdayan untuk penciptaan lapangan kerja.
“Jadi tenda jadi dan kursi dibantu kepada masyarakat lalu masyarakat itu pakai untuk disewakan untuk mendapatkan penghasilan. Kemudian kalau sound system juga sama. Kalau peralatan dapur itu kan bantuannya ke kelompok masyarakat yang mengembangkan usaha di tata boga. Ada yang menyewakan peralatan masak dan peralatan makan, ada yang untuk mendukung pengembangan usaha mereka di bidang tata boga,” ujar Valerianus Daniel.
Ia menuturkan, di Dinas Nakertrans banyak masuk pokir dari Anggota DPRD Sikka dalam bentuk pelatihan dan bantuan peralatan untuk mendukung para peserta atau kelompok penerima dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
Ditanya terkait porsi pembagian anggaran untuk pelatihan dan pengadaan peralatan bantuan tersebut, kata Valerianus Daniel, pembagian alokasi anggarannya bervariasi. Bergantung kegiatan pelatihan dan pesertanya. Nantinya pelatihan akan dikerjasamakan dengan lembaga pelatihan kerja yang memiliki izin sertifikasi di bidang itu.
“Tenda jadi dan kursi itu namanya pelatihan berbasis masyarakat. Lebih kepada bagaimana dia mengelola usaha tenda jadi dan kursi dari aspek kewirausahaan. Dengan fasilitas yang kita berikan itu, dia menciptakan lapangan kerja secara mandiri. Jadi, Masing-masing peserta setelah selesai pelatihan akan mendapatkan peralatan untuk mendukung dia menjalankan usaha itu,” ungkap Valerianus Daniel.
Terhadap jumlah kelompok dan peserta penerima bantuan tenda jadi, kursi, sound system dan perkakas dapur, kata Valerianus Daniel dirinya belum mengatahui berapa pasti jumlahnya karena tahapan saat ini masih berupa penyusunan operasional kegiatan.
“Dalam DPA sudah jelas berapa kelompok penerima. Nanti dilihat apakah dalam bentuk perorangan atau dalam bentuk kelompok. Terkait data penerima kami sedang komunikasikan dengan anggota dewan. Ini kan mereka punya pokir, pokir masuk melalui mekanisme penganggaran di Bapelitbang kemudian Badan Keuangan, kami mendapatkan alokasi itu. Alokasi ini kan kami dapatkan pada saat pembahasan APBD, di kasih ke kami, kami membuat rincian sesuai mekanisme anggaran kami. Kemudian dalam perjalanan begini, kami minta kepada pemilik pokir, mana calon penerimannya. Penentuan calon penerima adalah Anggota DPRD bersama kami di Dinas Naketrans. Sumber data dari mereka, kami akan melihat apakah memenuhi syarat atau tidak. Tidak bisa kami sendiri, karena ini pokir,” tegas Valerianus Samador.
Ia memastikan total anggaran Pokir di Dinas Nakertrans sebesar Rp 7 miliar dan terdiri dari bermacam-macam kegiatan. Salah satunya pelatihan dan pengadaan seperti yang diberitakan media.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan