74 Ekor Ternak Babi di Sikka Positif Terserang Virus ASF

waktu baca 2 menit

MAUMERE – Kematian ternak bani akibat terserang virus Afrika Swine Fefer’ (ASF) kini terus terjadi di Kabupaten Sikka. Dalam data Dinas Pertanian Kabupaten Sikka sebanyak 74 ekor ternak babi telah terserang virus ASF.

“Update data kematian ternak Babi akibat virus ASF di kabupaten Sikka, keadaan sampai dengan 31 Januari 2024,” ungkap kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Y E.Satriawan Sadipun, Kamis (1/2/2024).

Sebelumnya diberitakan, lebih dari 50 ekor ternak babi terkonfirmasi positif virus ASF yakni di Desa Tebu, Desa Nita, Kelurahan Nangameting, dan selanjutnya kelurahan Kota Baru.

Namun, data itu berubah seketika, dimana saat ini sudah terdapat 74 ekor ternak babi yang mati akibat virus tersebut.

Ia merincikan, Desa Nita (Kecamatan Nita) 66 ekor, Kelurahan Wolomarang (Kecamatan Alok Barat) 4 ekor, Kelurahan Wailiti (Kecamatan Alok Barat) 1 Ekor, Kelurahan Nangameting (Kecamatan Alok Timur) 2 ekor, dan Desa Manubura (Kecamatan Nelle) 1 ekor.

Upaya penanganan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Sikka baru sebatas Komunikasi, Informasi dan Edukasi, karena vaksinya belum ada.

“Upaya penanganan kita baru sebatas Komunikasi, Informasi dan Edukasi, karena vaksinya belum ada, sehingga kita utamakan pola pikir masyarakat ini harus dirubah,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya selalu membangun komunikasi dengan pihak terkait, diantaranya bagian Kesehatan Hewan (Keswan), dan juga para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) agar selalu memberikan edukasi kepada masyarakat, baik peternak maupun non peternak.

“Sekali lagi saya menegaskan bahwa yang menjadi vaksin itu adalah peternak itu sendiri, dengan cara bio securtity total, mulai dari sanitasi kandang, sisa-sisa makanan, dan juga pembeli yang datang dari luar daerah,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *