Seorang Petani di Sikka Tewas Gantung Diri, Tinggalkan Istri yang Tengah Hamil

waktu baca 3 menit
Keterangan foto:Petugas dari Puskesmas Kewapante dan Polres Sikka tengah melakukan pemeriksaan korban tewas gantung diri di Desa Watukobu, Jumat (19/2/2024) pagi.

MAUMERE-HM (31 tahun) seorang petani yang beralamat di Habihogor, Dusun Watukobu, Desa Watukobu Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, pada Jumat (19/1/2024) sekitar pukul 01.00 Wita, ditemukan tewas gantung diri.

Kasi Humas Polres Sikka, AKP Susanto, SE, kepada media ini mengatakan, korban HM ditemukan tewas gantung diri di kebun milik ipar korban di Dusun Watukobu, Desa Watukobu.

Lanjutnya, kronologis kejadian berdasarkan keterangan saksi disebutkan, pada Jumat (19/1/2024), ssekitar pukul 01.00 wita, ketika saksi AN hendak ke kamar kecil, saksi mendengar Istri korban berteriak meminta tolong dari TKP.

Kemudian saksi bersama anaknya atas nama KTBR berlari menuju TKP.  Sesampainya mereka di TKP, saksi bersama anaknya melihat korban sedang tergantung di pohon lamtoro dan istri korban yang dalam keadaan hamil sedang berusaha menyelamatkan korban.

“Saksi AN langsung naik keatas pohon untuk menolong korban, namun korban sudah tdk bernyawa lagi, sehingga saksi hanya menarik kaki kanan korban dan diletakan pada cabang pohon lamtoro untuk mengurangi beban tubuh korban sambil menunggu petugas Kepolisian dari Polsek Kewapante dan Tim Infis Polres Sikka,” jelas AKP Susanto.

Ia juga mengatakan, setelah itu banyak warga yang berdatangan ke TKP dan kejadian tersebut dilaporkan ke pihak Polsek Kewapante melalui via telepon.

Berdasarkan keterangan dari Istri korban MEK, pada Jumat, 19 Januari 2024, sekitar pukul 00.30 wita, terjadi pertengkaran atau ribut dalam rumah tangga antara korban dan istrinya.

Setelah itu istri korban keluar rumah dan duduk di belakang rumah, kemudian korban keluar dari rumah dan berjalan ke arah belakang rumah menuju ke kebun milik ipar korban.

Setelah itu istri korban melihat ada cahaya senter HP diatas pohon lamtoro dan istri korban langsung menyusul menuju kearah cahaya lampu senter HP, dan mendapati korban sedang tergantung dan masi bernafas.

“Istri korban yang dalam keadaan hamil besar berusaha memanjat pohon lamtoro tersebut untuk menyelamatkan korban, namun karena istri korban tidak punya kekuatan untuk menolong korban makan istri korban berteriak minta tolong dan datanglah saksi Aloysius Nong bersama anaknya,” ungkapnya.

Saksi bersama istri korban berusaha menyelamatkan korban namun nyawa korban tidak bisa tertolong.

“Telah dilaksanakan pemeriksaan luar oleh dokter Rumah Sakit St. Gabriel Kewapante dan hasil pemeriksaan, Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan murni gantung diri.

“Keluarga korban membuat pernyataan tertulis, yang menyatakan menerima peristiwa ini merupakan musibah dan menolak untuk dilakukan Outopsi,” ujar AKP Susanto.

Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.

Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *