Kades Ladogahar:Pembelian Lahan untuk PAUD Santa Mathilda Murni dari Uang Anggota DPRD Son Botu

waktu baca 2 menit
Keterangan foto:Anggota DPRD Sikka, Merison Botu (baju biru) bersama Kades Ladogahar, BPD dan kuasa hukum, Fransiskus Sondi, Senin (8/1/2024).

MAUMERE-Polemik kasus sengketa pembelian tanah untuk pembangunan PAUD Santa Mathilda di Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, menemui titik terang.

Kepala Desa Ladogahar, Antiokus Anthe memastikan sumber dana untuk pembelian lahan yang dihibahkan untuk pembangunan PAUD tersebut adalah murni dari uang pribadi Anggota DPRD Sikka, Merison Botu.

“Itu murni uang dari Pa Son Botu. Kalau saya beli dari dana desa pasti saya salah karena dana desa tidak diperkenankan untuk pengadaan lahan. Dana desa dipakai untuk pembangunan gedung PAUD, tegas Kades Ladogahar, Antiokus Anthe, Senin (8/2/2024) siang.

Ia menegaskan, tidak sepeser pun dana dana terpakai untuk pengadaan lahan, namun ada dialokasikan untuk pembangunan PAUD.

Menurutnya, PAUD Santa Mathilda ini sudah dirintis sejak tahun 2011 dan berpindah dari kapela, rumah kepala dusun, gedung Posyandu, dan sekarang baru dibangun gedung permanen di atas tanah hibah dari Pak Son Botu.

Senada dengan Kades Ladogahar, Anggota DPRD Sikka, Merison Botu juga membantah jika lahan PAUD Santa Mathilda Ladogahar dibiayai dari Dana Desa. Ia menyebut, jika itu merupakan pernyataan bohong.

Ia menegaskan, lahan tersebut ia beli dari Mohamad Torik alias Hubertus Karlince senilai Rp. 30 juta dengan uang miliknya sendiri, lalu tanah itu kemudian dihibahkan kepada Pemerintah Desa Ladogahar untuk dibangun PAUD Santa Mathilda.

Sementara itu, Ketua BPD Egedius Laurensius Moat Paji juga mengungkapkan hal senada bahwa pengadaan lahan untuk PAUD Santa Mathilda itu adalah murni dari uang pribadi Pak Son Botu.

Ia menuturkan, dalam rapat atau pun musyawarah di Desa Ladogahar pihaknya tidak pernah membahas untuk bersama masyarakat mengumpulkan dana untuk pengadaan lahan.

“Kalau untuk pembangunan fisik PAUD itu betul dari alokasi Dana Desa Ladogahar. Memang usulan dari masyarakat itu dari tahun ke tahun untuk dibangun gedung PAUD tetapi kendala utama kami adalah di lahan. Bagaimana kami alokasi Dana Desa sementara lahan belum ada. Nah di tahun 2021, 2022 sudah ada pendekatan kades kepad Pak Son Botu sehingga terjadi proses jual beli lahan yang kemudian dihibahkan untuk PAUD itu. Pembangunan PAUD pun dilakukan setelah ada surat hibah dari Pak Son Botu,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *