Pemkab Flotim Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

waktu baca 2 menit
Keterangan foto:Semburan abu vulkanik Gunung Lewotobi laki-laki di perkebunan warga di Kecamatan Wulangitang, Rabu (3/1/2024). Foto:istimewa.

LARANTUKA-Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan status siaga darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulangitang, Kabupaten Flores Timur.

Status siaga darurat ini ditandatangani oleh Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi, pada 1 Januari 2024.

Status siaga darurat ini 14 hari terhitung sejak tanggal 1 Januari hingga 14 Januari 2024.

Dikatakan Doris Alexander Rihi, apabila status siaga darurat ini telah selesai dan atau terjadi peningkatan aktivitas Gunung Lewotobi dan memerlukan penanganan lebih lanjut maka dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.

Sebelumnya pada 1 Januari 2024 pukul 04.00 Wita, Badan Geologi Kementerian ESDM menaikan status Gunung Lewotobi laki-laki dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).

Keterangan foto:Erupsi Gunung Lewotobi laki-laki, Selasa (2/1/2024). Foto:istimewa.

Dengan peningkatan aktivitas gunung berapi ini, warga yang bermukim di sekitar lereng Gunung Lewotobi laki-laki mulai mengungsi baik secara mandiri maupun di lokasi pengungsian yang disiapkan oleh Pemkab Flotim.

Camat Wulanggitang, Federikus Moat Aeng kepada media mengatakakan hingga Selasa (2/1/2024) pukul 14.30 Wita tercatat 2.254 jiwa terpaksa mengungsi.

Lanjutnya, ribuan pengungsi terkonsentrasi pada sejumlah titik seperti di Kantor Kecamatan Wulangitang, CU Remaja Hokeng, SDK Kemiri, Koramil Boru, Polsek Wulanggitang dan SMPN 1 Wulanggitang.

Keterangan foto:Relawan PMI saat melakukan pendataan pengungsi di posko pengungsian di Kecamatan Wulangitang, Kabupaten Flores Timur, Selasa (2/1/2024). Foto:Dok.PMI Sikka.

Selain pada posko pengungsian, ada pila ribuan warga yang melakukan evakuasi secara mandiri ke rumah-rumah keluarga di Desa Boru, Boru Kedang, Hewa dan Desa Pululera.

“Para pengungsi berasal dari Desa Klatanlow, Hokeng Jaya dan Nawakote serta Desa Dulipali. Saat ini kami terus melakukan pendataan,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, para pengungsi saat ini sangat membutuhkan bantuan berupa masker, alas tidur, makanan dan minuman, susu dan obat-obatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *