Setelah 76 Tahun Indonesia Merdeka, Kampung Wukur, Sikka, Akhirnya Punya Akses Jalan Mobil
MAUMERE-Warga Kampung Wukur, Dusun Wukur, Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, telah bertahun-tahun hidup dengan kondisi keterbatasan akses fasilitas publik. Hidup dalam keterisolasian dengan ketiadaan akses jalan mobil, telah dirasakan lama oleh warga Kampung Wukur, jika dihitung bisa setua usia republik ini, yakni 76 tahun.
Tak hanya akses jalan mobil yang tidak ada, Kampung Wukur yang dihuni oleh 41 Kepala Keluarga (KK) ini, juga tidak memiliki akses penerangan listrik PLN dan juga akses telekomunikasi yang masih sulit baik itu berupa sinyal telfon maupun internet, nyaris tidak terjangkau pada wilayah di selatan kabupaten Sikka ini.
Fasilitas publik yang tersedia di kampung yang dihuni 203 jiwa ini hanyalah 1 unit Sekolah Dasar Katolik (SDK) Wukur, 1 unit posyandu dan 1 bangunan Kapela. Semua warga di Kampung Wukur beragama Katolik.
Untuk penerangan di malam hari, warga Kampung Wukur mengandalkan penerangan dari genset bagi warga yang mampu, sementara warga lainnya menggunakan listrik tenaga surya bantuan dari Pemdes Sikka dan masih banyak warga yang memakai lampu pelita yang dibuat dari kaleng susu bekas.
Ketua RT 12, Dusun Wukur, Henderika Hiwin, mengisahkan kepada media ini, pertama kali dirinya datang ke Kampung Wukur pada tahun 2001 lalu, dimana ia yang warga asal Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, ikut suami yang adalah warga asli Kampung Wukur.
“Saya masuk dari Kampung Sikka ketika naik ke bukit menuju Kampung Wukur itu, saya juga takut, karena jalannya terjal, berbatu-batu dan kalau salah langkah bisa jatuh ke jurang dalam yang berada persis di pantai. Saya masuk pertama ke Kampung Wukur pada 29 Januari 2021, saya lewat jalan gemetar karena lewat di jalan yang lihat langsung dengan jurang di bawahnya,” ujar Henderika Hiwin, Sabtu (9/12/2023) lalu.
3 Bayi Dilahirkan di Jalan Karena Sulitnya Akses Jalan yang Dilewati Ibu Hamil
Dikatakan Henderika Hiwin, jalan menuju Kampung Wukur yang terjal dengan tebing batu yang lebarnya hanya setengah meter ini sungguih sulit dilewati. Kondisi ini membuat 3 ibu rumah tanggga di Kampung Wukur terpaksa sampai melahirkan di jalan karena terlambat dibawa melewati jalan yang terjal menuju Poskesdes di Desa Sikka.
Namun, Henderika Hiwin bersyukur karena ketiga bayi yang lahir di tengah jalan Kampung Wukur menuju Poskesdes di pusat Desa Sikka. Setibanya di perbatasan Kampung Wukur dengan Kampung Sikka, barulah ibu hamil itu bisa dibawa ke Poskesdes untuk mendapatkan perawatan bagi ibu dan anaknya.
Ia juga menyampaikan, kondisi medan jalan yang sulit ini membuat warga mempercayakan kelahiran anak pada seorang dukun terlatih di Kampung Wukur bernama Mama Sisilia Gorensiana (66 tahun).
Lanjutnya, kondisi medan jalan yang ekstrem ini sedikit tertolong setelah pada tahun 2006 lalu, ada program TMMD dari Kodim Sikka, dimana bukit berbatu diledakkan menggunakan dinamit oleh puluhan tentara. Hasil kerja para tentara dari program TMMD ini bisa dirasakan warga walaupun hanya jalan setapak yang lebih lebar, namun ini cukup membantu warga kalau membawa barang bawaan dari Kampung Sikka menuju Kampung Wukur.
Kata Henderika Hiwin, kondisi medan yang sulit ini memang masih dirasakan warga hingga saat ini, namun berangsung-angsur teratasi setelah ada pekerjaan pembukaan jalan baru dari Wukur-Hokor pada tahun 2023 ini oleh Dinas PU Sikka.
Dirinya bersyukur ada perhatian dari Pemkab Sikka untuk mengatasi kesulitan akses jalan bagi warga Kampung Wukur.
Kepala Dinas PU Kabupaten Sikka melalui Kabid Bina Marga Sil Iku, kepada media ini mengatakan, ruas jalan Sikka-Bola adalah salah satu ruas jalan terekstrem di kabupaten Sikka, dimana Kampung Wukur ada pada ruas jalan ini.
Selain ekstrem, ruas jalan dari kampung Sikka menuju kampung Wukur, tidak bisa dilalui kendaraan roda empat dan roda dua. Namun, kondisi ini bisa berubah setelah ada proyek pembukaan jalan baru yang telah selesai dikerjakan Pemkab Sikka melalui CV. Laksana dengan nilai kontrak kurang lebih Rp 2 miliar.
Meski medan bebatuan curam dirinya dari awal meyakini proses pembukaan jalan Sikka menuju Kampung Wukur tetap selesai.
“Dengan tebing batu yang curam dari gunung sampai pinggir pantai dengan ketinggian ratusan meter, namun saya sangat bangga dengan perjuangan ini karena semua bekerja dengan tulus ikhlas mulai dari kontraktor, masyarakat dan kami di dinas hari ini bisa melakukan PHO pekerjaan proyek ini,” ungkap Sil Iku.
Ia menambahkan dengan dana yang pas pasan prioritas pemerintah kabupaten Sikka yang penting buka dulu ruas ini dan puji Tuhan semuanya berjalan dengan baik dan tepat waktu
Ia pun berharap ada peningkatan lanjutkan dari pemerintah Kabupaten Sikka oleh karena itu Dirinya berharap dukungan anggaran dari anggota DPRD Sikka melalui dana Pokir.
Sementara itu, Kuasa direktur CV. Laksana, Aryanto Wijaya mengungkapkan, proses pembukaan jalan Sikka menuju Wukur bisa selesai tepat waktu berkat doa dan dukungan dari leluhur dan warga setempat ditambah lagi dengan kemampuan operator excavator yang dengan ketabahannya meski medan ekstrem, bisa selesai mengerjakannya.
“Banyak kendala yang kami hadapi mulai dari persoalan teknis dan non teknis untuk non teknis, kami lakukan upacara adat 4 kali, sementara untuk tekni, kami harus ganti breker excavator untuk membelah batu karena bukit ini adalah bukit batu yang tersusun rapi mulai dari pantai sampai di puncak,” ungkap Aryanto Wijaya.
Ia menuturkan, puji Tuhan berkat kerja sama tim, dukungan leluhur dan segenap warga Kampung Wukur, jalan bisa selesai dikerjakan dan Dinas PU bisa melakukan PHO terhadap pekerjaan proyek ini.
Pantauan media ini, pada Sabtu (9/12/2023) siang, mobil Zusuki Grand Vitara yang dikendarai olehKabid Bina Marga Dinas PU Sikka, Sil Iku, menjadi kendaraan mobil kedua yang masuk di Kampung Wukir. Namun, menjadi mobil pribadi pertama yang bisa masuk ke Kampung Wukir. Mobil ini melewati ruas jalan baru yang masih berupa jalan tanah.
Warga Kampung Wukur berharap ke depan ada peningkatan jalan sehingga kendaraan baik roda dua maupun roda empat bisa dengan mudah melewati jalan menuju Kampung Wukur.
“Kami harap ke depan ada pekerjaan lanjutan misalnya untuk rabat jalan biar kami lebih muda melewati jalan menuju Kampung Wukur ini. Epang gawan Pemkab Sikka, epang gawan Koko Yanto yang sudah dengan sabar kerja proyek jalan baru ini sampai selesai,” ujarnya.