Alumni PDD Kampus Cristo Re Maumere Ancam Demo dan Segel Kampus Jika Masalah Mereka Tidak Diselesaikan

waktu baca 4 menit
Keterangan foto:Pertemuan bersama alumni PDD) Teknik Mesin Manufaktur Politeknik ATMI Surakarta Kampus Cristo Re Maumere dengan pengurus Yayasan Cristo Re Keuskupan Maumere, Sabtu (11/11/2023) siang. Foto:Mario WP Sina.

MAUMERE-Lulusan Program Di luar Domisili (PDD) Teknik Mesin Manufaktur Politeknik ATMI Surakarta Kampus Cristo Re Maumere, pada Sabtu (11/11/2023) pagi, mendatangi Kampus Cristo Re Maumere untuk menggelar pertemuan bersama pengurus Yayasan Cristo Re Keuskupan Maumere.

Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 3 jam lamanya, alumni PDD Cristo Re sejumlah 9 orang yang hadir di kampus dan beberapa alumni yang hadir dalam pertemuan yang juga digelar secara online, mempertanyakan kejelasan nasib mereka yang sudah menyelesaikan kuliah sejak tahun 2020, namun hingga November tahun 2023 ini, belum mendapatkan ijazah Ahli Muda (A.Ma) Mesin Perkakas.

Mereka mengancam akan menggelar aksi demo dan menyegel kampus Politeknik Cristo Re Maumere yang sebelum beralih status adalah kampus PDD Teknik Mesin Manufaktur Politeknik ATMI Surakarta Kampus Cristo Re Maumere.

Salah seorang alumni, Maria N. Erni, mengatakan permasalahan belum diperolehnya ijazah, setelah mereka menyelesaikan perkuliahan Diploma II pada tahun 2020 lalu, sudah disampaikan ke kampus, Kaprodi RD.Ridchardus Muga dan kepada Yayasan Cristo Re Keuskupan Maumere berulang kali baik dalam pertemuan resmi maupun saat kehadiran mereka ke kampus, namun hingga di November 2023 ini, belum ada solusi atas permasalahan itu.

”Kami diminta untuk bersabar, kami terus bersabar, tetapi rasa sabar kami juga ada batasnya, sehingga kami minta sebaiknya kembalikan saja uang kuliah kami yang telah kami bayar ke kampus ini. Kami sakit hati, kami menuntut hak kami itu,” tegasnya.

Lanjut Maria N.Erni, ia dan teman-teman alumni yang hadir telah bersepakat untuk menggelar aksi demo dan akan menyegel kampus Cristo Re Maumere, jika tuntutan mereka untuk dikembalikan uang perkuliahan yang telah dibayarkan, berlarut-larut diselesaikan oleh pihak kampus maupun Yayasan Cristo Re Keuskupan Maumere.

Selain akan menggelar aksi demo dan menyegel kampus, pihaknya juga akan melaporkan ke pihak berwajib jika tuntutan pengembalian dana uang kuliah yang telah dibayarkan, tidak diselesaikan oleh pihak kampus dan juga Yayasan Cristo Re sampai pada akhir November 2023.

Pantuan media ini, rapat yang berlangsung kurang lebih 3 jam ini, berujung dengan adanya kesepakatan yang dituangkan dalam Surat Pernyataan yang ditandatangi oleh perwakilan 9 lulusan yang hadir dan RD.Felicianus Dari, selaku Ketua Pengurus Yayasan Cristo Re Keuskupan Maumere. Salah satu isi kesepakatan adalah pengembalian uang kuliah para lulusan PDD Teknik Mesin Manufaktur Politeknik ATMI Surakarta Kampus Cristo Re Maumere.

Keterangan foto:Para mahasiswa PDD Teknik Mesin Manufaktur Politeknik ATMI Surakartao Kampus Cristo Re Maumere dalam acara karnaval di Kota Maumere. Sumber foto:istimewa.

Dalam pertemuan yang berlangsung di BLK Cristo Re Maumere, RD.Felicianus Dari, selaku Ketua Pengurus Yayasan Cristo Re Keuskupan Maumere, menuturkan, dirinya diminta oleh Uskup Maumere, Mgr.Ewaldus Martinus Sedu untuk menggelar pertemuan bersama para alumni PDD Teknik Mesin Manufaktur Politeknik ATMI Surakarta Kampus Cristo Re Maumere, agar bisa dicarikan solusi atas masalah yang tengah dialami oleh para lulusan ini.

Lanjutnya, permasalahan yang terjadi dan dialami oleh para luluasan PDD Teknik Mesin Manufaktur Politeknik ATMI Surakarta Kampus Cristo Re Maumere adalah permasalah yang terjadi pada masa kepemimpinan RD.Ridchardus Muga, sementara dirinya tidak tahu menahu permasalah itu secara detail.

Dikatakannya, dalam skema PDD, Kaprodinya adalah RD.Ridchardus Muga dan PDD Cristo Re dinyatakan selesai setelah berdiri Politeknik Cristo Re Maumere pada tahun 2020.

“Saya tidak bermaksud memberatkan Romo Ridchardus tetapi memang tanggung jawab adalah dia. Karena dia adalah perwakilan dari Politeknik ATMI Surakarta di Maumere,” ungkapnya.   

Lanjutnya, terhadap permasalahan yang tengah dialami oleh lulusan PDD Cristo Re ini, pihaknya meminta waktu untuk menyelesaikannnya, karena mesti menunggu kepulangan Uskup Maumere, Mgr.Edwaldus Martinus Sedu, yang akan tiba di Maumere pada 19 November 2023.

Ia juga menuturkan, pertemuan yang berlangsung hari ini juga karena permintaan dari Bapa Uskup Maumere agar masalah yang dialami oleh lulusan PDD Cristo Re yang sudah berlarut-larut bisa terselesaikan secara baik.

Sementara itu, RD.Ridchardus Muga yang dihubungi media ini via layanan pesan whatsapp untuk wawancara, mengatakan, dirinya tidak bisa berbicara terkait permasalahan alumni PDD Cristo Re. Hal ini karena, dirinya tidak lagi pimpinan kampus.

“Saya sudah tidak lagi pimpinan kampus. Semua tanggung jawab berkaitan dengan aktivitas akademis di Kampus Cristo Re, silahkan bertanya kepada Ketua Pengurus Yayasan Cristo Re dan pimpinan kampus yang mereka angkat menggantikan saya,” ujarnya singkat.  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *