Headline

Pelajar SMP Negeri Kewapante Belajar Demokrasi Kontekstual dari 3 Organisasi Mahasiswa Nasional di Sikka

waktu baca 3 menit

MAUMERE-SMP Negeri Kewapante pada Kamis (31/8/2023) pagi, didatangi organisasi mahasiswa nasional di Sikka, yang terdiri dari PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), dan IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah).

Tiga organisasi ini diundang untuk berkolaborasi memberikan materi “Suara Demokrasi” kepada siswa -siswi kelas VII dan VIII di SMP Negeri Kewapante, Sikka.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program sekolah penggerak yang melaksanakan kurikulum merdeka dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Topik P5 pada kesempatan itu adalah demonstrasi kontekstual yang bertujuan meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya demokrasi dan partisipasi aktif dalam masyarakat dengan melakukan unjuk rasa penyampaian pendapat secara konsisten sesuai situasi.

Peserta didik diajak konsisten menyampaikan kebenaran atau fakta serta memahami konsekuensi-konsekuensinya untuk diri sendiri dan orang lain.

Salah satu koordinator P5 tema pertama tahun ajaran 2023/2024 SMPN Kewapante, Yohanes Sulfridus Kloang, S.Pd, menyampaikan, kegiatan demontrasi kontekstual hari ini dibawakan oleh rekan-rekan pemuda dari OKP Cipayung di Sikka.

“Kehadiran mereka sebagai narasumber disiasati agar siswa-siswi mampu memahami konsep demokrasi melalui pendekatan yang lebih kontekstual,” ungkapnya.

Dikatakan Yohanes Sulfridus Kloang, pemaparan materi kali ini dilakukan secara interaktif, dengan mengundang partisipasi aktif siswa-siswi dalam diskusi dan simulasi.

Dalam peningkatan demonstrasi kontekstual, siswa-siswi diajak berperan sebagai partisipan dalam simulasi pemilihan Ketua OPDIS, Ketua Kelas, dan diberikan kesempatan untuk memberikan argumentasi untuk pilihan mereka.

Kata Yohanes Sulfridus Kloang, hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung mengenai bagaimana proses demokrasi berlangsung.

Terpantau dalam masing-masing ruang kelas, perwakilan dari ketiga organisasi ini menyampaikan materi sesuai pengalaman nyata dengan pendekatan yang tajam dan kontekstual.

Mereka menyajikan berbagai contoh situasi di mana demokrasi berperan penting dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong siswa-siswi untuk berpikir kritis serta berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi.

“Kami ingin mengajarkan kepada adik-adik di lembaga ini bahwa peran mereka kedepannya sangat penting dalam pengambilan sebuah keputusan yang mempengaruhi banyak orang. Demonstrasi adalah bentuk ekspresi yang sah dalam demokrasi, namun harus dilakukan dengan damai dan bertanggung jawab. Mereka kami ajak untuk memahami hak dan tanggung jawab dalam demokrasi melalui simulasi peran, diskusi kelompok, dan studi kasus. Dengan pendekatan yang interaktif ini, mereka dapat menginternalisasi nilai-nilai demokrasi serta belajar tentang arti penting partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan.” kata Bonefentura Lalut, Sekjen PMKRI Cabang Maumere St. Thomas Morus.

Berbagi pengalaman nyata ini mendapat respon positif dari siswa-siswi, yang merasa lebih terinspirasi untuk berbicara dan terlibat dalam masalah yang mereka anggap penting.

“Saya sekarang lebih paham bagaimana cara berbicara dan berpendapat dengan baik. Mempertahankan pendapat dan terus menyuarakannya ternyata bisa memengaruhi sebuah keputusan,” ujar Yustin, seorang siswi kelas 8 A.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri Kewapante, Alexius Dewa, S.Pd, menyambut baik kolaborasi ini.

“Kami percaya bahwa pemahaman tentang demokrasi dan partisipasi aktif adalah kunci untuk menciptakan generasi muda yang memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Kami berterima kasih kepada organisasi Cipayung Sikka atas kontribusi mereka dalam pendidikan para siswa kami,” ujarnya.

Kepsek Alexius Dewa berharap kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk mendorong siswa-siswi menjadi warga yang berperan aktif dalam menjaga dan mengembangkan demokrasi di masa depan.

“Merindukan Demokrasi yang sehat di masa depan, harus kita mulai dan tanamkan sejak dini kepada siswa-siswi, ujar Pak Alex.

Usai kegiatan, perwakilan organisasi cipayung diberikan piagam penggargaan dan berpose bersama Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik SMP Negeri Kewapante.

Liputan warga oleh: Marselinus Atapuken, Guru SMP Negeri Kewapante.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Exit mobile version