Siswa dan Guru SMP Negeri Henga, Sikka, Berjuang Cari Sinyal Internet Hingga ke Perbukitan

waktu baca 2 menit
Keterangan foto:Para siswa belajar pengenalan ujian ANBK di tenda darurat di perbukitan yang bisa mendapatkan sinyal internet di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Senin (7/8/2023) pagi. Foto:Mario WP Sina.

MAUMERE-Sebanyak 18 siswa kelas VIII SMP Negeri Henga di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, bersama para guru mesti menempuh perjalanan sejauh 1 Km menuju perbukitan di desa itu untuk mencari sinyal internet, Senin (7/8/2023) pagi.
Di sekolah mereka kesulitan mendapatkan sinyal internet untuk melaksanakan pengenalan model ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) secara online sekaligus pengenalan penggunaan laptop kpada para siswa.

Di perbukitan bernama Tobi Kulubelek, mereka membangun tenda darurat agar para siswa bisa belajar secara online pengenalan ujian ANBK yang akan dilaksanakan pada bulan September mendatang.

“Kami terpaksa melaksanakan uji coba pengenalan ujian ANBK di puncak bukit yang jauh dari sekolah karena di sekolah, susah untuk mendapatkan sinyal internet,” ujar Kepsek SMP Negeri Henga, Silvina Santi.

Lanjutnya, sebelum mencari sinyal internet di perbukitan ini, pada tahun 2022, sekolah mereka melaksanakan simulasi maupun ujian ANBK dengan menumpang di sekolah di desa tetangga yang bisa mendapatkan sinyal internet.

Dikarenakan Ujian ANBK menggunakan fasilitas komputer dan internet di sekolah lain, mereka menyiapkan anggaran sekitar Rp 10 juta untuk pembiayaan ujian online tersebut.

Keterangan foto:Para siswa belajar pengenalan ujian ANBK di tenda darurat di perbukitan yang bisa mendapatkan sinyal internet di Desa Henga, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Senin (7/8/2023) pagi. Foto:Mario WP Sina.

Dana sebesar itu dipakai untuk sewa peralatan komputer internet, transportasi dan komsumsi selama pelaksanaan ujian. Di tahun 2023, bersama Komite Sekolah dan orang tua murid, diputuskan untuk para siswa mengikuti ujian ANBK di perbukitan yang bisa mendapatkan sinyal internet kuat.

Pada Minggu (6/8/2023), orang tua dan guru bergotong rotong membersihkan lahan perbukitan ya ng dijadikan tempat belajar.

Orang tua dan guru juga membangun 3 tenda darurat untuk siswa bisa belajar secara online pengenalan ujian ANBK.

“Kami tahun 2022 juga ada dapat bantuan laptop Chromebook 15 unit. Tapi belum bisa terpakai karena di sekolah tidak ada sinyal internet.

Salah seorang siswa kelas VII SMPN Henga, Agnes Bunga mengatakan, sekolah mereka belum mendapatkan sinyal internet sehingga untuk pengenalan ujian ANBK, mereka harus berjalan kaki sejauh 1 Km ke Perbukitan
Tobi Kulubelek, demi bisa dapatkan sinyal internet.

“Walaupun jalan kaki jauh tapi kami senang bisa belaiar secara online. Di bukit ini sinyal internet kuat. Tadi kami belajar pengenalan aplikasi dan model ujian ANBK. Kami juga belajar menggunakan laptop untuk ujian” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *