Kasus Rabies Meningkat, Mahasiswa KKN Unipa di Desa Hikong Sosialisasi Pencegahan Penularan Rabies

waktu baca 2 menit

MAUMERE-Mahasiswa Universitas Nusa Nipa Indonesia (UNIPA) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Hikong, menggelar sosialisasi pencegahan penularan virus rabies.

Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan pada minggu, (09/07/2023) bertempat di Kapela St. Yosef Freinandemetz, Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap tingkat penularan rabies yang kian meningkat sampai terjadi kasus kematian akibat gigitan rabies pada beberapa waktu lalu di kota Maumere, hal ini perlu dilakukan sosialisasi secara rutin sehingga meningkatkan perhatian masyarakat agar lebih waspada.

Dalam sambutannya, Sekretaris Desa Hikong, Masensius juking, memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang melakukan sosialisasi pencegahan penularan rabies.

“Kami Pemerintah Desa Hikong dan masyarakat tentunya menyampaikan apresiasi yang luar biasa terhadap mahasiswa yang begitu peduli terhadap masalah yang sangat serius terjadi di desa ini,” ungkap Sekdes Hikong.

Lebih lanjut dirinya pun menyatakan bahwa warganya saat ini sudah menjadi korban karena telah tercatat 11 kasus gigitan rabies.

“Sudah terjadi 11 kasus gigitan anjing rabies pada saat ini terjadi di desa Hikong. 6 kasus terjadi di dusun Natar gahar dan 5 kasus terjadi di dusun hikong, dari 11 kasus tersebut salah 1 korban mengalami positif rabies,” ucapnya.

Salah satu peserta KKN yang membawakan materi, Nuratiqah Sudirman. Pada penjelasannya memberikan informasi tentang ciri-ciri anjing terkena rabies, bahaya terkena rabies dan upaya pencegahan.

Lebih lanjut, Nuratiqah Sudirman memberikan arahan kepada masyarakat setempat jika terjadi kasus gigitan anjing rabies agar secepatnya korban dilarikan ke tempat pelayanan kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan secara cepat dan memberikan informasi kepada dinas yang membidangi kesehatan hewan agar secara cepat mencegah penularan rabies pada hewan tersebut.

“Apabila terjadi kasus gigitan anjing rabies, masyarakat secepatnya membawa di korban ke tempat pelayanan kesehatan terdekat dan segera menginformasikan kepada dinas terkait untuk secepatnya melakukan pencegahan penularan lebih lanjut”. tegasnya.

Sementara itu salah satu perwakilan tokoh masyarakat, Kanisius Edison Mau. Turut menyampaikan terimakasih kepada para mahasiswa yang telah memberikan edukasi terkait pencegahan penularan dan bahaya rabies, tidak hanya itu dirinya pun berharap kepada dinas pertanian kabupeten sikka dalam hal ini bagian urusan kesehatan hewan agar secara cepat menanggapi masalah ini dengan melakukan vaksinasi masal pada hewan peliharaan masyarakat.

“Sejauh ini, kami masyarakat hanya diberikan himbauan agar hewan peliharaan (anjing) dikandangkan namun langkah kongkrit dari dinas terkait vaksinasi terhadap hewan peliharaan belum ada sama sekali, maka pada kesempatan ini kami berharap agar pemerintah secepatnya melakukan vaksinasi sehingga tidak terjadinya peningkatan korban gigitan anjing rabies”. Ucap Edison.

Liputan warga oleh: Khatarina Racel-
Mahasiswa Prodi Ilmu komunikasi Universitas Nusa Nipa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *