Sejarah Rusun MBR Maumere, Dibangun Kementerian PUPR Usai Pemkab Sikka Menggusur Rumah Warga Miskin

waktu baca 3 menit

MAUMERE-Pembangunan rumah susun (rusun) yang diperuntukkan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, bermula usai Pemkab Sikka melakukan penggusuran terhadap 131 rumah warga yang berada di tanah pemerintah di Kelurahan Kota Uneng tersebut.

131 rumah warga yang mulai dilakukan penggusuran pada Senin, 27 Oktober 2014 lalu itu, merupakan rumah yang berada di belakang Kampus ABA Maumere, Kantor Badan Pertanahan Sikka, bekalang Kantor Dinas Kesehatan Sikka, Kantor Inspektorat Sikka dan samping SMAN 2 Maumere.

Pasca warga korban penggusuran meninggalkan rumah yang dibangun di atas lahan pemerintah itu, 4 tahun kemudian tepatnya pada 25 Juni tahun 2018, dilakukan pembangunan Rusun MBR yang ditandai dengan peletakan batu pertama.

Pembangunan Rusun MBR ini dengan sumber dana APBN dari Direktorat Jendral Penyediaan Perumahan, Departemen Pekerjaan Umum dan Perumahan RI, ini pun berjalan dengan waktu kerja selama 240 hari kerja atau selama 8 bulan dan dikerjakan oleh PT.Tiga Putra Sejati Mandiri dan diawasi oleh konsultan pengawas PT. Triparta Konsultan dengan J.O CV. Bayu Pratama.

Jika sesuai kalenderium proyek, semestinya proyek ini selesai pada bulan Februari tahun 2019. Namun pekerjaan Rusun MBR ini mangkrak dan dibiarkan sampai sampai awal tahun 2020 dan dilanjutkan pekerjaan oleh PT.Bhina Reka Utama dan PT.Mitra Tri Sakti sebagai konsultan perencana, konstruksi manajemen dan pengawas. Total anggaran untuk penyelesaian proyek Rusun MBR ini sebesar Rp. 2.554.233.000.

Usai rumah susun MBR selesai dikerjakan, Kementerian PUPR melalui Balai Perumahan dan Pemukiman Penduduk NTT, langsung menyerahkan kepada Pemkab Sikka untuk dihuni oleh warga berpengasilan rendah.

Penyerahan dilangsungkan dengan serah terima kunci oleh Kepala Balai P2P Nusa Tenggara II Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Yublina D. Bunga kepada Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo di lokasi Rusun MBR pada Senin, 15 Mei 2023 lalu.

Pada kesempatan itu, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo pun mengucapkan terimakasih kepada kementerian PUPR yang telah menyediakan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah bagi masyarakat Kabupaten Sikka.

“Kami ucapkan terimakasih kepada Kementerian PUPR yang sudah serahkan rumah susun ini ke Pemerintah Kabupaten Sikka. Rumah susun ini khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah . Jadi warga yang belum ada rumah bisa menempati rumah susun ini,” ujar dia, dikutip di Lenterapos.id.

Penegasan serupa juga disampaikan oleh Kepala Balai P2P Nusa Tenggara II Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Yublina D. Bunga. Ia mengatakan, rumah susun yang sudah dibangun ini diperuntukkan bagi warga berpenghasilan rendah. Yang mana ini juga sesuai dengan amanat UUD 1945.

Untuk itu kata dia,  pemerintah pusat saat ini telah memiliki program membagun satu juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah sehingga kita dapat menyerahkan rumah susun yang sudah selesai dibangun ini kepada Pemerintah Kabupaten Sikka.

“Rumah susun ini sudah selesai dibangun. Jadi kita serahkan kepada pemerintah Kabupaten Sikka. Rumah susun ini diperuntukkan bagi warga yang berpenghasilan rendah,” papar dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *