Masyarakat Adat Kembali Demo Tolak Rencana Pemasangan Pilar atas Tanah Eks HGU Nangahale-Patiahu, Sikka

waktu baca 2 menit

MAUMERE-Ratusan masyarakat adat dari Suku Soge dan Suku Goban menggelar aksi demo di pintu masuk eks HGU Patiahu di Patiahu, Desa Runut, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Selasa (20/06/2023) pagi.

Dalam aksi demo ini, warga membawa serta sejumlah poster dan spanduk terkait penolakan pemasangan pilar atas tanah eks HGU Nangahale-Patiahu.

Mereka juga turut mengadang kendaraan dinas dari Dinas Perumahan Rakyat Sikka yang tengah berada di Patiahu.

Pada kesempatan itu, para peserta aksi juga turut menyampaikan pernyataan sikap. Pernyataan sikap itu menyebut:

  1. Kami menolak keras dan tidak mengakui tindakan penanaman pilar di atas tanah eks HGU Nangahale-Patiahu, sebelum ada tindak lanjut oleh pihak pemerintah terhadap SK.134/HK/2020 tentang pembentukan tim terpadu.
    2.Kami menolak keras dan tidak mengakui tindakan penanaman pilar di atas tanah eks HGU Nangahale-Patiahu dari pihak manapun dan kapanpun sebelum ada kesepakatan bersama antar pihak.
    3.Kami tetap menduduki dan menguasai tanah kami tanpa diganggu oleh pihak manapun.
    4.Apabila ada tindakan pihak lain yang mengganggu aktivitas kami di atas tanah ulayat Suku Soge dan Suku Goban yang mengakibatkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka menjadi tanggung jawab pemerintah.

Pernyataan sikap ini ditanda tangani oleh Tana puan Soge Natarmage, Gabriel Manek, Tana puan Goban Runut, Leonardus Leo, Kepala LPMA Wairkung, Darius Pare dan Kepala LPMA Pematuli, Yakobus Juang.

Hingga berita ini diterbitkan, masyarakat adat Suku Soge dan Suku Goban masih menggelar aksi di Patiahu menunggu kedatangan tim dari Kantor Wilayah Kementerian Agraria dan Tata Ruang NTT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *