Hama Tikus Serang Tanaman Padi di Desa Korobhera, Ini Langkah Dinas Pertanian Sikka

waktu baca 3 menit
Keterangan foto: Tanaman padi di lahan persawahan di Desa Korobhera yang rusak akibat serangan hama tikus, Rabu (14/6/2023).

MAUMERE-Mengatasi serangan hama tikus  yang menyerang tanaman padi milik para petani di Desa Korobhera, Kecamatan Mego, Dinas Pertanian Kabupaten Sikka mengambil langkah dengan mengirimkan petugas pengamat hama ke lokasi persawahan di Desa Korobhera untuk memantau kondisi serangan dan tingkat kerusakan tanaman padi yang terjadi.

“Sementara petugas pengamat hama sudah turun ke Kampung Wara dan Ubamoro di Desa Korobhera,” ujar Kadis Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanis Satriawan kepada media ini, Rabu (14/6/2023) siang.

Dikatakan Kadis Yaohanis Satriawan, pola tanam para petani yang tidak serentak dan sanitasi lahan mempengaruhi terjadinya serangan hama tikus. Untuk itu, pihaknya meminta para petani untuk memperhatikan pola tanam agar serentak dan sanitasi lahan.

Selain itu, untuk pengendalian hama tikus yang telah menyerang tanaman padi dengan mempergunakan pestisida (rodentisida) yang tepat waktu, tepat sasaran dan tepat dosis.

Ia juga meminta para petani di Desa Korobhera untuk mengikuti anjuran teknis dari petugas di lapangan baik itu PPL dan POPT yang bertugas di wilayah tersebut.

“Pernah petugas kami turun untuk pengendalian. Malahan kami sendiri yang melakukan pengendalian. Hanya beberapa petani saja yang mau ikut,” ujarnya.

Sebelumnya, diberitakan media ini, ratusan petani padi di Desa Korobhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, mengeluhkan serangan hama tikus pada tananam padi di desa tersebut. Akibat serangan hama tikus dalam jumlah besar ini, tanaman padi petani di Desa Korobhera terancam gagal panen.

Tokoh masyarakat sekaligua mantan kepala desa Korobhera, Darius Weu. kepada media ini, Rabu (14 Juni 2023 pagi, menuturkan, hama tikus menyerang tanaman padi usia tanam satu bulan yang berpusat di lahan persawahan di Kampung Wara dan Kampung Ubamoro.

Lanjutnya, serangan hama padi mulai dialami petani di Kampung Wara dan Kampung Ubamoro, saat usia tanaman padi mencapai 6 minggu, dimana tanaman padi telah mengeluarkan bulir-bulir.

“Hama tikus ini tak hanya memakan bulir padi, tetapi juga memakan batang tanaman padi para petani. Kondisi serangan hama tikus ini sudah menyusahkan petani kami,” ujar Darius Weu.

Lanjutnya, total lahan yang terserang hama tikus kurang lebih 100 hektar yang tersebar di Kampung Wara dan Kampung Ubamoro sebagai sentra penghasil padi di Desa Korobhera. Luas lahan di 2 kampung ini juga tertinggi kedua untuk luas lahan sawah di Kabupaten Sikka, sehingga membutuhkan perhatian serius dari pihak terkait untuk mengatasi serangan hama tikus tersebut.

Ia juga menyampaikan, jika serangan hama tikus ini terus dibiarkan, maka 100 hektar lebih tanaman padi para petani terancam gagal panen.

“Dengan serangan hama tikus, maka petani di Desa Korobhera ternacam gagal panen. Kalau sampai gagal panen maka masyarakat terancam mengalami rawan pangan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *