Usai Ikut Pembaretan, 64 Mahasiswa Resmi Jadi Anggota Baru PMKRI Cabang Maumere

waktu baca 3 menit

FLORESPEDIA.ID-Sejumlah 64 mahasiswa resmi diterima menjadi anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere Santo Thomas Morus. 64 anggota yang telah disematkan baret ini merupakan anggota yang telah lolos pada tahap pendidikan formal berjenjang di organisasi PMKRI yakni Masa Penerimaan Anggota Baru dan Masa Bimbingan (MPAB-MABIM).

Momentum ini ditandai dengan penyematan baret dan pengambilan sumpah setia dari seluruh anggota baru di hadapan Dewan Pimpinan Cabang (DPC), alumni dan seluruh warga perhimpunan di Pantai Bethesda, Desa Waiara, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka Sabtu (10/06/23).

Ketua Panitia Pelaksana, Yano Tandi mengucapkan terima kasih kepada senior/alumni PMKRI, simpatisan PMKRI Maumere, ketua panitia pengarah bersama jajaran, Ketua panitia pelaksana bersama jajaran, dan semua anggota PMKRI Cabang Maumere yang dengan caranya membantu menyukseskan kegiatan tersebut.

“Terimakasih kepada seluruh anggota aktif PMKRI, senior/alumni PMKRI, para simpatisan PMKRI dan instansi-instansi swasta dan pemerintah yang telah bahu mendukung sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik seperti yang kita harapkan bersama,” ujar Yano Tandi.

Lebih lanjut dalam keterangannya kepada media menuturkan bahwa kegiatan ini sebagai wujud regenerasi organisasi. 

“64 Anggota tersebut sebelumnya telah melalui proses Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) dan Masa Bimbingan kemudian mengikuti proses pembaretan,” tutur Yano.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere Periode 2023/2024, Yakobus Tonce Horang pada pidatonya mengucapkan proficiat kepada anggota baru yang resmi dilantik, yang sebelumnya telah mengikuti proses kaderisasi (MPAB-MABIM). 

“Selamat dan Proficiat untuk anggota baru yang telah dilantik, kalian telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar PMKRI,” ucap Ketua Presidium.

Lebih lanjut dirinya pun menegaskan kepada 65 Anggota yang baru saja dilantik untuk menjaga dan merawat nilai-nilai luhur PMKRI dalam hal ini tiga benang merah harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan tetap berproses di organisasi PMKRI. 

“Pada momentum ini pun saya berpesan kepada 64 kader diharapkan untuk tetap berproses dan tetap menjaga, merawat nilai-nilai luhur dalam PMKRI dalam hal ini 3 benang merah harus diterapkan oleh setiap kader dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Yakobus Tonce Horang.

Tak hanya itu, dalam pidatonya dirinya meminta kepada seluruh anggota PMKRI harus peka dalam mengahadapi situasi sosial yang terjadi di kab sikka, mulai dari korupsi, kolusi dan nepotisme yang kian menjadi-jadi, bahkan sebagai kader katolik saya merasa kita umat katolik keuskupan maumere ditipu oleh bupati Robi Idong karena pembangunan menara lonceng yang sudah ada acara peletakan batu pertama oleh Uskup Maumere dan Bupati Roby tapi sampai sekarang sampai masa jabatan Bupati Sikka ini tinggal menghitung hari tidak ada kelanjutan.

“Seluruh kader PMKRI harus peka terhadap situasi sosial yang terjadi di kabupaten Sikka mulai dari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Penipuan yang yang kian meningkat di jaman pemerintahan bupati sikka Roby Idong,” ucap ketua presidium.

Liputan Warga oleh: Tedho Buru-Presidium Ristek PMKRI Cabang Maumere.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *