Ketua PAN Manggarai Sumbang 230 Lembar Seng untuk Pembangunan Rumah Adat di Manggarai
FLORESPEDIA.ID-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jimur Siena Katrina terus melakukan aksi nyata kepada warga atau konstituennya.
Kali ini, kepedulian dari ketua DPD PAN Manggarai yang juga menjabat sebagai DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur itu terlihat jelas. Dirinya menyumbang 230 lembar seng kepada 2 rumah adat di Manggarai pada, Sabtu (13/05/2023).
Rumah adat tersebut yakni, Rumah Adat suku weol di Kampung Lempis, Desa Langkas, Kecamatan Cibal, dengan total bantuan 100 lembar seng.
Selain rumah adat itu, hari yang sama ia menyumbang rumah adat suku tueng di Kampung lando, Desa Lando, Kecamatan Cibal, dengan total 130 lembar seng.
“Bukan hanya rumah adat yang kita sumbang, ada juga beberapa kapela di sejumlah paroki di tiga kabupaten ini yakni, Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur. Ada bantuan seng, semen, dan juga pasir,” kata Ketua DPD PAN itu kepada media ini di Kampung Lando pada, Sabtu (13/05/2023).
Dikatakannya, sumbangan seng tersebut kepada konstituennya merupakan bentuk kerja nyata dan menjawab sejumlah keluhan masyarakat manggarai dalam membangun rumah adat.
“Selagi kita mampu dan bisa membantu, ya bantu,” lanjutnya.
Sementara itu, warga kampung lempis melalui tua gendang (tua adat) weol, Bapak Rikardus Daman menyampaikan, terima kasih kepada ibu Ketua DPD PAN Manggarai atas kepeduliannya untuk menyelesaikan proses pembangunan rumah adat kami.
“Terima kasih kepada ibu Ketua DPD PAN Manggarai atas kepeduliannya untuk proses penyelesaian pembanguan rumah adat kami ini, 100 lembar seng ini sangat luar biasa, kami tidak bisa balas atas kebaikannya,” ungkap Rikardus Daman
Selain, tua gendang (tua adat) weol di kampung lempis. Yulius Dalis (Tua Gendang Tueng) di kampung lando juga menyampaikan hal yang sama. Dirinya berterimah kasih kepada ketua DPD PAN Manggarai atas bantuannya dengan 130 lembar seng.
Pihaknya mengaku bahwa bantuan tersebut sangat berarti untuk proses penyelesaian pembangunan rumah adat mereka.
“Kami tidak menyangka, karena saat kami mengajukan bantuan ini hanya lewat orang terdekatnya saja, kami tidak ketemu langsung dengan ketua DPD PAN saat itu waktu berkunjung ke rumah PAN,” beber Yulius Dalis.
“Bantuan ini kami tidak bisa balas dengan apa-apa,” tutupnya.