Panen Jagung Program TJPS di Lahan Yaspem, Rafael Raga: Hasil Panen Capai 7 Ton per Hektare

waktu baca 3 menit
Keterangan foto: Panen jagung program TJPS di lahan milik Yaspem yang dihadiri oleh Bupati Sikka, Sabtu (13/5/2023) siang. Foto: Mario WP Sina.

FLORESPEDIA.ID-Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo bersama pengelola kebun Yaspem, Rafael Raga pada Sabtu (13/5/2023) siang melakukan panen jagung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di lahan milik Yaspem di Wairita, Desa Hoder.

Panen jagung ini ditandai dengan panen simbolis yang dihadiri oleh Bupati Sikka, Ketua PKK Sikka, Rafael Raga, dan tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, mengatakan, hari ini dirinya ikut panen jagung diundang oleh Pak Rafael Raga di lahan seluas 1,3 hektare, dimana dari luas lahan yang ada, mendapatkan jagung sejumlah 6 ton.

Menurutnya, secara potensi sebenarnya bisa sampai 12 ton namun situasi di Sikka sedang mengalami anomali musim, sehingga kondisi kesehatan tanaman jagung kurang begitu bagus akibat serangan hama umat gerayak begitu tinggi.

“Namun sebagai petani harus tetap bertahan karena jagung harus selalu ada,” jelasnya.

Ia menambahkan, secara keseluruhan potensi pengembangan jagung di Kabupaten Sikka yakni luas tanam 16 ribu hektare namun dari data yang diperoleh, para petani yang menanam jagung hanya 8.800 hektare.

“Ini artinya masih sangat kurang karena anomali cuaca tadi, banyak petani masih ragu melakukan penanaman,” jelasnya.

Sementara itu, Pengelola Kebun Yaspem, Rafael Raga mengatakan, lahan ini milik Yaspem seluas 1,3 hektar dimana dikelola dirinya sudah 2 tahun.

Keterangan foto: Jagung siap panen di lahan milik Yaspem di Desa Hoder, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Sabtu (13/5/2023) siang. Foto: Mario WP Sina.

Dari lahan 1 hektar yang dikelola ini, ia memperkirakan akan memanen jagung sebanyak 12 ton per hektar namun dikarenakan serangan hama ulat gerayak, ada kehilangan potensi panen sebesar 20 persen lebih atau hasil panen sekitar 7 ton.

Rafael Raga menuturkan, dirinya melakukan penanaman jagung ini melalui program TJPS Mandiri dengan pinjaman KUR di Bank NTT sebesar Rp 10 juta.
Penanaman jagung mulai dilakukan pada 7 Januari 2023.

Ia menghadapi kendala dimana terjadi anomali musim, dimana panas mendadak, hujan juga mendadak.

“Waktu saya tanam tanggal 7 Januari, 3 minggu kemudian tidak ada hujan. Setelah itu saya tanam ulang bibitnya, walaupun ada serangan hama ulat gerayak, syukur hari ini bisa dilakukan panen,” jelas Rafael Raga.

Untuk bibit jagung, kata Rafael Raga selain dibeli dari program TJPS, juga mendapatkan bantuan benih jagung dari Anggota DPR RI Julie Laiskodat.

Terkait penjualan jagung, kata Rafael Raga akan dijual kepada pembeli yang sudah dihubungi Fasilitator TJPS, dengan kisaran harga jual Rp 5.000 per Kg.

Pantuan media ini, hadir dalam kegiatan panen perdana jagung ini yakni Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, Ketua PKK Sikka, Maria Cahyani Idong, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Sikka, Very Awales Sukur, Rinto Babtista selaku Staf Ahli Julio Laiskodat di Kabupaten Sikka, Kepala Desa Waiara, Paulus Plapeng, dan 3 orang fasilitator program TJPS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *