Dinas Pertanian Sikka Dapat Bantuan Vaksin Rabies 2.520 Dosis, Petugas Keswan Mulai Lakukan Vaksinasi
FLORESPEDIA.ID-Dinas Pertanian Kabupaten Sikka mendapatkan bantuan vaksin rabies sejumlah 2.520 dosis vaksin untuk mencegah penyebaran virus rabies di Kabupaten Sikka. Bantuan ini diberikan oleh Dirjen Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanis Emin Satriawan, S.P, M.Si kepada media, Jumat (12/5/2023) siang.
Lanjutnya, dengan adanya bantuan vaksin rabies ini, selaku kepala dinas, ia kemudian memanggil semua dokter hewan dan petugas kesehatan hewan untuk mulai Jumat (12/5/2023) siang, melakukan vaksinasi pada hewan pembawa rabies pada desa dan kelurahan yang sudah terdapat kasus anjing positif rabies.
“Kami langsung turun vaksin di Kecamatan Kangae dan Kecamatan Alok Timur. Besok ada yang sebagian ke Kecamatan Nita dan Kecamatan Alok Barat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, dalam pelaksanaan vaksinasi rabies ini, pihaknya menyiagakan petugas kesehatan hewan sebanyak 35 orang dan 7 orang dokter hewan.
“Jumlah ini sangat terbatas. Jangankan satu RT, satu kombas saja hitung berapa rumah, belum lagi kendala kita turun kesana itu banyak dan variatif. Tapi kami komitmen untuk melaksanakan vaksinasi ini,” jelasnya.
Ia menuturkan, berhubung persediaan vaksin yang terbatas, maka pihaknya memfokuskan pada desa dan kelurahan yang telah ada kasus positif rabies sejumlah 9 wilayah.
“Kami fokus pada 9 wilayah yang ada kasus positif rabies dan bergeser radius 2 Km dari lokasi kejadian,” tambahnya.
Terhadap kondisi kekurangan vaksin, Kadis Jemi Sadipun menuturkan, pihaknya telah bersurat maupun kordinasi via telfon dengan Ikatan Dokter Hewan Indonesia dan Pemprov NTT dan ada tanggapan positif akan mendapatkan tambahan bantuan vaksin rabies.
Sememntara itu, dokter hewan Dinas Pertanian Sikka, drh. M.Li Makin mengatakan, dengan adanya ketersediaan vaksin sebanyak 2.520 dosis, pada Jumat (12/5/2023) siang, pihaknya mulai turun ke lapangan, dimana vaksin yang ada akan dibagi per orang dan akan disuntikkan pada hewan pembawa rabies di wilayah yang didatangi.
“Kami sudah komunikasikan dengan pihak kecamatan dan perangkat desa untuk turun bersama,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, dengan keterbatasan jumlah vaksin, pihaknya memfokuskan 2 Km dari lokasi kasus, tetapi pihaknya berusaha hampir satu desa akan disasar.
“Karena sudah ada kasus positif rabies pada 9 wilayah maka fokusnya kesitu dulu dengan bergeser radius 2 Km dari daerah kasus,” ungkapnya.
Terkait jumlah vaksin yang tersedia, ia menuturkan vaksin yang tersedia masih sangat kurang mengingat kebutuhan satu desa minimal 500 dosis vaksin rabies. Apalagi dengan cakupan kecamatan maka kebutuhan vaksin akan sangat besar.
Pihaknya berharap ada kesadaran pada masyarakat untuk mengikat atau mengkandangkan anjing peliharaannya, kalau tidak maka sebaiknya dieliminasi karena beresiko tertular rabies.
“Kami berharap ketika petugas datang ke rumah pemilik anjing, harapannya petugas diterima dengan baik dan bersedia menggendong anjingnya agar petugas bisa memvaksin dengan baik. Kemudian selalu memelihara anjing dengan baik agar tidak terjadi kasus gigitan. Kalau ada kasus gigitan, harap segera lapor ke Dinas Pertanian atau ke Lab Keswan,” himbau drh. M.Li Makin.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan