Sambut Pemilu 2024, Pemuda Katolik Komac Talibura Adakan Diskusi Publik Politik Bermartabat

waktu baca 3 menit
Keterangan foto:Para narasumber tengah memaparkan materi dalam diskusi publik, Minggu (24/04/2023). Foto:istimewa.

FLORESPEDIA.ID-Pemuda Katolik Komisariat Anak Cabang Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, menggelar kegiatan diskusi publik dengan tema “Politik Bermartabat”, yang berlangsung di aula Pastor Paroki Kristus Raja Talibura, (23/4/2023).

Diskusi yang dimoderatori Marsel Minggu itu menghadirkan narasumber dari lintas profesi yakni Dr. Jonas Klemens G.D.Gobang, S.Fil.,MA, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Nusa Nipa Maumere, membawakan materi Paradigma Politik Nilai, Margaretha Movaldes da Maga Bapa, S.T., M.Eng, Kepala Bapelitbang Sikka, membawakan materi Peran Masyarakat Dalam Perencanaan dan Pembangunan di Kabupaten Sikka.

Narasumber lain Albertus Sani Sogen, Pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat di bidang Pertanian, membawakan materi Peran Budaya Tana Ai dan Urgensinya terhadap Pembangunan dan Robertus Dicky Armando, SH,. MH, Ketua Bidang Hukum Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Sikka membawakan materi Pandangan Pemuda Dalam Politik.

Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Sikka, Bram Kopong dalam sambutan mengatakan, untuk mewujudkan politik bermartabat di pemilu DPR RI, DPD, DPR Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota tahun 2024, dibutuhkan kerjasama dari semua komponen yang ada di wilayah Kecamatan Talibura atau dalam konteks wilayah Tana Ai.

Keterangan foto:Ketua Pemuda Katolik Cabang Sikka, Bram Kopong saat menyampaikan sambutan dalam diskusi publik, Minggu (24/04/2023). Foto:istimewa.

Menurutnya, untuk mewujudkan politik bermartabat khususnya di wilayah Tana Ai, tidak datang begitu saja tanpa adanya sinergi dari penyelenggara, peserta, pemilih (tokoh agama, masyarakat, pendidik, adat) dan peserta pemilu.

“Hari ini, kita telah menyatukan ide-gagasan tentang politik bermartabat. Oleh karenanya, seluruh elemen masyarakat harus saling bersinergi untuk mencapai cita-cita bersama. Mari kita konsisten dengan apa yang telah kita bicarakan untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat di wilayah Tana Ai untuk menolak politik uang atau transaksional, ujarnya.

Lebih lanjut, Bram Kopong mengatakan, demokrasi sebenarnya bagus dan murni, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat serta dijalankan penuh berdasar kedaulatan rakyat.

Tapi, memang harus diomong secara terus menerus agar masyarakat tidak terjebak dalam politik uang atau transaksional. Inilah yang harus diwaspadai dan segera dibumihanguskan dari wilayah Tana Ai.

“Mari, mulai hari ini juga sampai dengan pada waktunya kita terus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa suara yang diberikan itu mesti dimaknai sebuah amanah, maka pemilih harus sadar bahwa yang dipilih harus mementingkan pembangunan di wilayah Tana Ai, bukan untuk diri sendiri atau kelompoknya,” tegas Bram Kopong.

Sementara itu, perwakilan Komac Talibura, Sumaldi Lewar mengatakan, tujuan digelarnya diskusi publik ini adalah
untuk membangun kesadaran kritis masyarakat Tana Ai terhadap perbedaan pandangan politik yang tidak merusak harmonisasi dalam masyarakat Tana Ai.

Selain itu, untuk membangun pemahaman masyarakat Tana Ai tentang pentingnya berpolitik melalui pemilu, meningkatkan partisipasi orang muda dan masyarakat dalam pemilihan umum serta memberikan motivasi kepada masyarakat dan orang muda agar peka terhadap perubahan paradigam politik Tana Ai.

“Kami harapkan dari kegiatan ini bisa
neningkatnya kesadaran kritis masyarakat Tana Ai dalam menentukan pilihan yang tepat pada pemilu 2024 dan masyarakat Tana Ai semakin terdorong untuk sadar berpolitik,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *