Hendak Pancing Ikan di Sungai, Warga di Manggarai Barat Ini Temukan Mayat Perempuan

waktu baca 2 menit
Keterangan foto: polisi mengevakuasi jasad DS yang ditemukan warga.
Foto. Dok. Polres Mabar.

FLORESPEDIA.ID-Warga Desa Golo Leleng, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur dihebohkan dengan penemuan mayat perempuan di tepi sungai Wae Racang pada Minggu (09/04) malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, mayat perempuan tersebut diketahui berinisial DS (48). Ia merupakan warga Kampung Compang, Desa Golo Kempo, Kecamatan Sano Nggoang, kabupaten itu.

Berhasil dikonfirmasi media ini pada, Senin (10/04), Kapolres Mabar, AKBP Felli Hermanto, melalui Kapolsek Lembor, Yostan Alexanderia Lobang mengatakan, penemuan mayat perempuan itu pertama kali oleh seorang warga bernama Agustinus Ganu yang beralamat di Kampung Lempe, Desa Poco Dedeng, Kecamatan Lembor.

“Agustinus Ganu menyampaikan bahwa awalnya ia hendak memancing Ikan di sungai tersebut, namun tiba-tiba melihat adanya mayat yang tergeletak di tepi sungai dan sudah dalam kondisi bengkak serta mengeluarkan bau tak sedap,” kata Kapolsek, Senin (10/04) siang.

“Kemudian dia menyampaikan kepada warga yang ada di sekitar sungai dan kepada Kepala Desa Wae Wako bahwa ada mayat yang tergeletak di tepi Sungai Wae Racang itu,” tambahnya.

Atas kejadian tersebut, pihak Polsek Lembor dan Polsek Sano Nggoang menuju lokasi penemuan mayat tersebut.

Dikatakannya, pada Senin (10/04) sekitar pukul 01.20 Wita, polisi bersama warga mengevakuasi Jenazah dan selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Kapolsek itu juga menjelaskan bahwa menurut keterangan suami dari almarhumah DS, Daniel Semau, istrinya meninggalkan rumah sejak Kamis (23/03), sekitar pukul 11.00 Wita. Ia pergi meninggalkan rumah untuk mencari kemiri di kebun.

“Istrinya meninggalkan rumah untuk mencari kemiri di kebun milik mereka. Namun hingga malam hari, istrinya itu tak kunjung kembali sehingga suaminya itu bersama keluarganya mencari almarhumah disekitar kampung Compang,” ungkapnya.

“Selama empat hari melakukan upaya pencarian, almarhumah belum juga ditemukan dan suaminya pun melaporkan kejadian tersebut kepada aparat Desa setempat sekaligus kepada pihak Polsek Sano Nggoang,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Kapolsek itu juga menjelaskan bahwa menurut suaminya, Daniel Semau bahwa keadaan almarhumah sudah lama mengalami gangguan mental dan keluarga menolak untuk di autopsi serta menerima kejadian tersebut.

“Dengan ditemukannya Jenazah DS, Daniel Semau selaku suaminya menyampaikan bahwa istrinya meninggal karena musibah. Ia pun menolak untuk dilakukan autopsi.

“Jenazah istrinya lalu di kebumikan di perkuburan umum Kampung Compang,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *