Kronologi Lengkap Seorang Pemuda di Kota Maumere Terkena Busur Panah Misterius

waktu baca 2 menit

MAUMERE-Warga Kota Maumere, Kabupaten Sikka, dikejutkan dengan kejadian kriminal seorang pemuda yang terkena busur panah tepat di bagian perut korban saat melintas di Jalan Kimang Buleng tepatnya di depan SMA Seminari Bunda Segala Bangsa (BSB), Kamis (30/3/2023) malam.

Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Sikka, Akp Nyoman Gede Arya Triyadi Putra pada Jumat (31/03/2023) malam mengatakan, kronologis kejadiannya, pada Kamis (30/03/2023) pukul 23.30 Wita, bertempat di  depan SMAK Frateran Maumere tepatnya di Jalan Kimang buleng, Kelurahan Kota Uneng, Kota Maumere, telah terjadi kasus pembusuran dengan korban pemuda asal Kota Uneng Maumere.

Awal mula kejadian saat korban Gregorius Frederikus Sadin bersama saksi Marinus Fritoloka melintasi jalur depan SMAK Frateran Maumere dengan berboncengan menggunakan sepeda motor Suzuki SMASH tanpa TNKB datang dari arah Pelabuhan Maumere menuju ke Perumnas.   

Selanjutnya sesampainya di depan Seminari Bunda Segala Bangsa, korban yang saat itu mengendarai sepeda motor miliknya berpapasan dengan para pelaku  yang tidak dikenali berjumlah -+ 4 orang  mengendarai  motor Honda beat warna Hitam dan Honda Revo tanpa bodi.

Lanjutnya, saat berpapasan tanpa adanya permasalahan yang jelas, korban di busur oleh para pelaku yang saat itu berpapasan di depan Seminari BSB. Saat di busur korban tidak menyadari kalau dirinya terkena busur, yang mana korban merasakan adanya hal aneh yang menempel pada perut bagian kanan.

Merasa penasaran, korban menyuruh saksi Marinus Fritoloka untuk mengecek menggunakan senter HP dan melihat adanya busur yang terbuat dari paku berukuran -+ 7 Cm  menempel pada perut bagian kanan korban.

“Merasa panik saksi Marianus langsung membawa korban ke RS TC.Hillers Maumere guna mendapatkan pertolongan dan perawatan medis,” ujarnya.  

Ia juga mengatakan, sampai dengan saat ini korban ditemani sanak keluarga masih menjalani operasi pengangkatan busur yang menempel pada tubuh korban.

Ditambahkannya, menurut keterangan saksi Marianus, bahwa sebelumnya tidak ada permasalahan antara korban dan pelaku, dirinya bersama korban melintasi jalur tersebut hanya untuk mencari jaringan WIFi. Korban maupun saksi  tidak mengetahui motif para pelaku membusur korban.

“Kondisi jalan pada saat kejadian gelap tanpa adanya penerangan jalan sehingga membuat korban maupun saksi tidak mengetahui pelaku pembusuran,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *