Satgas Operasi Pasar Lembata Sidak Kapal dari Sulawesi yang Jual Beras Kotor

waktu baca 2 menit
Keterangan foto: Satgas Operasi Pasar saat sidang kapal barang dari Sulawesi di Pelabuhan Lewoleba, Rabu (22/2/2023). Foto: istimewa.

LEMBATA-Setelah menemukan ada pedagang yang menjual beras kotor di Pasar Pada, Kecamatan Nubatukan, tim satgas yang terdiri dari Dinas Koperindag, Satpol PP, dan Polres Lembata langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pelabuhan Lewoleba.

Sidak ini untuk mengecek langsung kualitas beras yang dibawa kapal-kapal dari Sulawesi. Ada empat kapal dari Sulawesi yang sedang menurunkan karung-karung beras di sana.

Tim yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Lembata Longginus Lega langsung bertemu juragan masing-masing kapal tersebut menanyakan kualitas beras yang mereka bawa.

“Jadi kami sudah dari kios-kios yang jual beras dari kalian semua. Ada mawar, ada bunga, ada mawar karung biru, ada mawar karung kuning. Persoalannya, merknya sama mawar, tapi ada mawar yang isinya bagus, ada yang isinya jelek,” kata Longginus kepada empat juragan kapal tersebut pada Rabu (22/2/2023).

Keterangan foto: Beras kotor yang ditemukan saat sidang Satgas Operasi Pangan Lembata.

Kalau mereka menggunakan karung beras yang sama tapi isinya berbeda maka menurutnya ada indikasi yang sudah tidak bagus.

Pihaknya juga sempat mengambil sampel beras kotor yang diturunkan dari salah satu kapal. Longginus langsung menegur para juragan kapal supaya tidak jual beras kotor lagi kepada masyarakat.

Tim satgas akan bekerja sama dengan dinas perhubungan untuk mengecek pasokan beras yang dibawa kapal-kapal dari Sulawesi tersebut langsung di pelabuhan.

“Setiap kali kapal masuk kami cek. Kami kerja sama dengan perhubungan. Yang baik kita ambil, yang rusak, kita  pulangkan. Saya akan bawa dengan orang kesehatan untuk pastikan beras layak atau tidak,” tegas Longginus.

Tim telah menemukan ada pedagang di Pasar Pada yang menjual beras kotor kepada masyarakat. Ini mengindikasikan ada model bisnis beras yang tidak sehat dan merugikan masyarakat. Pemerintah akan bersurat kepada agen-agen penjualan beras supaya tidak lagi menjual beras kotor kepada masyarakat.

Longginus menyebutkan, dari temuan lapangan, ternyata memang benar kapal-kapal dari Sulawesi juga membawa beras dengan kualitas sangat rendah untuk didistribusikan kepada para pedagang di Lembata.

Pihaknya akan menindak tegas kapal-kapal tersebut jika masih membawa beras kotor ke Lembata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *