Buka Workshop Pencegahan ASF, Sekda Sikka Tekankan 3 Hal

waktu baca 2 menit
Keterangan foto: Sekretaris Daerah Sikka, Adrianus Firminus Parera membuka kegiatan Workshop Kampanye Kesadaran ASF dan Pencegahan Penyakit Hewan Menular mendukung Pemulihan Sektor Ternak Babi di NTT berlangsung di Hotel Sylvia Maumere, Kamis(26/1). Foto:Athy Meaq

MAUMERE-Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTT selenggarakan Workshop kampanye kesadaran ASF dan Pencegahan Penyakit Hewan Menular mendukung Pemulihan sektor ternak Babi di NTT, di hotel Sylvia Maumere, Kamis (26/1).

Kegiatan yang diikuti oleh para pejabat Bidang Keswan dari seluruh Kabupaten di Flores dan Lembata itu dibuka oleh Sekda Kabupaten Sikka, Adrianus Firminus Parera.

Dalam sambutan Sekda Sikka menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sikka mengapresiasi atas terselenggaranya acara itu di Maumere Kabupaten Sikka.

“Kegiatan ini sebuah bentuk, respon yang baik dan cepat untuk mengantisipasi atas terjadinya wabah ASF yang dialami saat ini peternak babi di NTT dan seluruh Kabupaten Kota,” kata Sekda Sikka.

Menurut Sekda bahwa kehadiran para peserta dari Kabupaten lain di daratan Flores dan Lembata untuk berdiskusi merumuskan upaya yang dilakukan dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

Dimana ternak babi dilihat dari sisi sosial masyarakat NTT, sangat berkaitan erat dengan adat istiadat, budaya dan pesta. Dari sisi eknonomi, babi adalah sebuah sektor usaha yang sangat menjanjikan.

“Acara ini dihadiri oleh pemerintah, juga peneliti dan LSM untuk merumuskan agar virus ASF bisa teratasi,” ujarnya.

“Kami dari Sikka sudah bersurat secara resmi ke Provinsi dan kami sudah ambil langkah menyurati camat, lurah dan kepala desa untuk mendata dan melaporkan,” tambahnya.

Oleh karena itu, sebagai pemerintah memberikan pertimbangan 3 langkah antisispasi virus ASF pada ternak babi.

Pertama adalah, pendataan, pemetaan dan penerapan status. Kedua adalah diagnosa dan pengobatan dan yang ketiga adalah perlindungan dan pengawasan dimana interaksi dan distribusi ternak babi di NTT sangat tinggi.

Kontributor : Athy Meaq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *