Karcis Masuk Pantai Wulen Luo di Lembata Rp 10 Ribu, Pengunjung Mengeluh

waktu baca 3 menit
Keterangan foto: Karcis masuk ke Pantai Harnus Lewoleba, Lembata. Foto:Teddi L.

LEMBATA-Warga Kota Lewoleba, Kecamatan Nubatukan mengeluh lantaran biaya karcis masuk ke Pantai Harnus di Kota Lewoleba dianggap terlalu mahal.

Hal ini disampaikan Gilo Hurek, warga Kelurahan Selandoro, Kota Lewoleba, Senin (16/1/2023) pagi.

“Sepertinya besar sekali karena satu kali masuk saja Rp 10.000,” kata Gilo Hurek.

Menurut Gilo Hurek, semestinya tarif per sekali masuk ke Pantai Harnus dipatok dengan harga yang murah meriah mengingat ekonomi masyarakat sedang anjlok pasca dihantam berbagi bencana.

“Corona belum habis, bencana alam seroja, gunung meletus baru selesai jadi ekonomi benar-benar lesu,” ujar Gilo Hurek.

Yuliana Yosepha, warga Kelurahan Lewoleba Tengah pun mengaku bahwa pemberlakuan tarif tersebut terlalu besar.

Pasalnya, kata dia, penarikan retribusi masuk ke Pantai Harnus itu dinilai berat sebelah karena tidak dikaji secara menyeluruh sehingga memberatkan para pengunjung.

Dia berharap, pemerintah bisa memperhatikan hal itu karena menurutnya, pariwisata di Lembata lebih dominan dinikmati wisatawan lokal Lembata.

“Ini bukan di Bali sana, yang ekonomi menengah kebawa dengan penghasilan pas-pasan pasti rasa sekali,” ujar Yuliana Yosepha.

Terpisah, Camat Nubatukan, Dionisius Ola Wutun ketika dikonfirmasi media, Senin (16/1/2023) sore menjelaskan bahwa pihaknya sedang menerapkan pengelolaan berbeda di objek wisata Pantai Harnus di Kota Lewoleba.

Pemberlakuan tarif sebesar Rp 10.000 itu kata Ola Wutun, resmi di mulai sejak 3 Januari 2023.

Menurut Camat Ola Wutun, tarif Rp 10 ribu per pengunjung yang diberlakukan sekarang merupakan tarif masuk objek wisata dan bukan tarif parkir kendaraan saja.

Artinya, sebut dia, setiap pengunjung yang masuk ke Pantai Harnus membayar biaya tersebut dan sudah bisa memanfaatkan semua fasilitas yang sudah disiapkan di dalamnya, seperti tempat parkir, shower, toilet, ban mandi gratis, dan lahan parkir dan fasilitas lainnya.

“Kalau sebelumnya yang bawa kendaraan saja yang bayar karcis parkir, sekarang semua (per orang) yang masuk ke objek ini membayar retribusi Rp 10 ribu dan sudah bebas memanfaatkan fasilitas yang pemerintah kecamatan siapkan. Para petugas dari kecamatan juga bertanggung jawab terhadap keamanan, kebersihan dan ketertiban di lokasi wisata tersebut,” terang Camat Ola Wutun.

“Sekarang semua wisatawan tidak dibebankan untuk biaya apa saja di sini selain untuk makan dan minum. Tapi fasilitas lain seperti toilet, shower, kamar ganti, main bola voli dan futsal itu semua gratis karena dia sudah bayar tarif masuk di depan,” jelas Camat Ola Wutun.

Menurut dia, biaya retribusi yang diterapkan itu ditentukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Lembata sesuai dengan peraturan daerah (perda). Jadi tidak ditentukan oleh pemerintah kecamatan.

Akan tetapi lanjutnya, Pemda Lembata memastikan biaya tarif masuk ini akan dievaluasi di akhir bulan Januari bila jumlah wisatawan stagnan atau bahkan berkurang.
Alumnus Manajemen Pariwisata di Jogja ini menambahkan pihaknya sudah membenah beberapa fasilitas yang ada.

“Sebelumnya air bersih juga tidak ada tapi sekarang air sudah ada dan listrik sudah memadai, sudah 11 ribu watt untuk kebutuhan di lokasi pantai, lalu 5.500 watt untuk lapak jualan. Toilet juga sudah siap pakai,” ujarnya.

Pemerintah juga menyiapkan 8 orang petugas kebersihan dan juga menanam anakan pohon di sekitar lokasi wisata untuk menjadikan tempat itu ruang publik terbuka hijau.

“Saya tetap optimistis bahwa di sini akan ada penerimaan daerah. Salah satu tempat penerimaan daerah itu ada di sini. Karena kita hidup di daerah otonomi, kita harus bisa membiayai diri sendiri,” tegas Ola Wutun.

Pihaknya juga bertekad menambah fasilitas wisata lainnya untuk menambah daya tarik wisatawan.
Pemerintah juga akan menugaskan para linmas menjaga keamanan di lokasi wisata yang berada di pinggir kota Lewoleba tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *