Profil Siprianus Habur yang Resmi Dilantik Jadi Wakil Bupati Manggarai Timur

waktu baca 4 menit
Keterangan foto:Wakil Bupati Manggarai Timur, Siprianus Habur bersama istri usai dilantik oleh Gubernur NTT, Rabu (7/12/2022). Foto:istimewa.

BORONG-Siprianus Habur resmi dilantik menjadi Wakil Bupati Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyambung masa jabatan 2019 hingga 2024 mendatang.

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat melantik Siprianus Habur setelah mengalahkan mantan Ketua DPRD Manggarai Timur, Yeremias Dupa untuk merebut posisi Wakil Bupati Manggarai Timur menggantikan mendiang Wabub Jagur Stefanus yang meninggal pada 30 Maret 2022 lalu.

Perjalanan karir politik Siprianus Habur cukup panjang, mulai dari dulunya menjabat sebagai Kepala Desa, menjabat sebagai anggota DPRD Manggarai Timur selama tiga periode hingga jadi Wakil Bupati Manggarai Timur saat ini

Namun, tidak banyak yang mengetahuinya, Siprianus berasal dari keluarga sederhana hingga menjadi politisi.

Siprianus Habur kelahiran 31 Januari 1968, ia menjabat sebagai Wabub Matim diusianya yang ke-54 Tahun. Ia lahir di kampung Kedel, Desa Watu Lanur, Manggarai Timur. Ia juga mengakui bukan lahir dari kelurga yang mampu.

Dia lahir dari kedua orang tuannya yang berprofesi sebagai petani. Sipri merupakan putra kedua dari pasangan Hendrikus Juda dan Ibu Martina Dija.

Terlahir dari kedua orang tua yang merupakan pertani sederhana, membuat sosok Sipri kecil lebih banyak menghabiskan waktu di Rembong Kampas, suatu area persawahan milik orang tua-nya yang berlokasi 7 kilometer dari Kampung adat Gendang Kedel Desa Watu Lanur.

Jauh dari keramaian, pada sebuah gubuk kecil di persawahan Rembong Kampas, hubungan kedekatan Sipri kecil dengan kedua orang tua-nya maupun saudara-saudaranya dapat terjalin sangat intens.

Hal tersebut rupanya membuat jiwa kepemimpinan dari sang ayah sebagai pemangku adat di kampung Kedel, dapat terwariskan dengan sempurna kepada sosok Sipri kecil.

Teman-teman seusia-nya di SDN Rejo (angkatan 1997-1983) mengenang sosok Sipri kecil sebagai seorang yang disiplin, cerdas, tegas, dan berani.

Jiwa kepemimpinan yang diwariskan dari sang ayah terus ia pupuk hingga memasuki ruangan kelas VII di SMPN Poco Ranaka (angkatan 1983-1986).
Di sekolah tersebut, Sipri aktif di kegiatan olahraga seni bela diri Kempo. Sipri kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SMA karya Ruteng (1986-1989).

Setelah menyelesaikan semua jenjang studi sekolah menengahnya, Ia kemudian menyebrangi lautan menuju Denpasar untuk melanjutkan studi jenjang perguruan di Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar angkatan 1990.

Pada tahun 1995, Sipri menyelesaikan studinya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP Unwar) dengan menyandang gelar Sarjana Sosial (S.Sos).

Selama di kampus, Sipri aktif di berbagai organisasi intra maupun ekstra kampus, seperti Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam alias Mapala Unwar, hingga Resimen Mahasiswa Unwar, disamping kegiatan olahraga seni bela diri Kempo yang Ia geluti sejak kelas VII di SMP Poco Ranaka.

Berkat kepiawaiannya di bidang seni bela diri, Sipri diberi kepercayaan untuk menjadi instruktur atau Simpai bagi calon anggota TNI di salah satu pusat pendidikan TNI di Denpasar.

Ia juga menjabat sebagai komandan Kompi Resimen mahasiswa Unwar periode 1994-1995.

Selain aktif di beberapa organisasi tersebut, Siprianus Habur juga menyempatkan dirinya bergabung di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

Jiwa dan karakter kepemimpinannya mulai tampak saat Ia diamanatkan sebagai Ketua Presidium Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PMKRI Cabang Denpasar periode 1995/1996.

Mantan aktivis 96 itu juga pernah gagal di detik-detik penentu seleksi calon anggota TNI karena Ia ditangkap intel TNI saat sedang memimpin konsolidasi aksi demonstrasi tahun 1996 di Margasiswa PMKRI Cabang Denpasar.

Awalnya Sipri Habur terjun di dunia politik dengan mendaftarkan diri sebagai Calon Anggota DPRD Manggarai pada Pileg tahun 2002.

Politisi muda dengan sapaan akrab Sipri itu, maju pada Pileg Matim 2002 dari) mewakili Daerah Pemilihan (Dapil II) Kecamatan Poco Ranaka, namun sayangnya sang dewi fortuna belum berpihak kepadanya.

Pada tahun 2007, Sipri Habur maju sebagai kepala Desa Watu Lanur dengan jumlah perolehan suara terbanyak dari 4 orang rivalnya.

Sayangnya, Ia tidak begitu lama menjabat sebagai Kepala Desa karena Ia rupanya harus naik level dari kepala desa menjadi anggota Dewan pada Pileg 2009, atau masa-masa awal Kabupaten Manggarai Timur mulai terbentuk.

Selanjutnya Sipri Habur menjabat sebagai anggota DPRD tiga periode pada Pileg 2019, hingga ia kini secara resmi dilantik sebagai Wakil Bupati Manggarai Timur pada sisa masa jabatan periode 2019-2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *