Wisatawan Asal Inggris Mengaku Kecewa Karena Listrik di Lembata Selalu Padam
LEMBATA – Pemadaman Listrik di Lembata bisa jadi merupakan hal lumrah bagi warga setempat. Namun di sisi lain, pemadaman listrik secara terus menerus tanpa ada pemberitahuan yang jelas ini, membuat frustasi banyak orang.
Tidak terkecuali wisatawan asal Inggris Philip Hanson. Selama tiga minggu berada di Lembata, Philip mengaku sudah empat kali mengalami pemadaman listrik.
“Sebagai sukarelawan dan turis, ini sangat membuat frustrasi karena saya memiliki pekerjaan yang harus terhubung ke internet,” kata Philip, Sabtu (19/11).
Tidak hanya itu, simpang siur informasi soal penyebab pemadaman listrik pun ia peroleh dari masyarakat awam.
Selain untuk masyarakat setempat, stabilitas penerangan listrik menurutnya merupakan aspek utama sebuah daerah yang digadang-gadang menjadi destinasi wisata baru seperti Lembata.
Oleh karena itu dia menyarankan pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Rayon Lewoleba agar berusaha sebisa mungkin menghindari pemadaman listrik.
“Lebih banyak fokus perlu diberikan untuk memastikan listrik tetap menyala atau diperbaiki dengan cepat dan benar saat padam,” ucap Philips.
Philip mengatakan, listrik merupakan sarana fital bagi semua orang termasuk masyarakat Kabupaten Lembata. Oleh karena itu, pemadaman yang sering terjadi bisa membuat banyak orang frustasi.
“Tidak hanya untuk pariwisata tetapi juga masyarakat setempat. Banyak orang bergantung pada listrik untuk menggerakkan pompa air mereka, sehingga tanpa listrik mereka tidak bisa mencuci atau membersihkan diri,” ungkap Philips.
Sementara itu informasi yang diperoleh media, pemadaman listrik oleh PT PLN Rayon Lewoleba semata-mata untuk pekerjaan pemeliharaan sisi pembangkit.
Wisatawan yang juga meluangkan waktu menjadi relawan di Komunitas Taman Daun ini mengaku kesulitan mengakses informasi tentang kapan listrik akan dihidupkan kembali.