Puluhan Poktan di Sikka Ikut Bimtek Pengembangan Pupuk Organik dari Aspirasi Julie Laiskodat

waktu baca 3 menit
Keterangan foto: Yustina Retno Widiati, pejabat yang mewakili Ditjen Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian RI, saat memberikan sambutan, Jumat (11/11/2022) siang. Foto: Athy Meaq.

MAUMERE-Anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat, bersama Ditjen Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian RI gelar bimbingan teknik (Bimtek) peningkatan kapasitas petani dan penyuluh dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan pupuk organik berbahan lokal di Kabupaten Sikka.

Kegiatan ini dilaksanakan di aula Hotel Silvia Maumere, Jumad(11/11/2022).

Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, saat membuka acara Bimtek Pengembangan Pupuk Organik berbahan lokal itu mengapresiasi komitmen dan perjuangan Julie Sutrisno di sektor pertanian.

Khususnya di Kabupaten Sikka, sudah banyak alat, mesin pertanian, serta unit produksi pupuk berbahan lokal bantuan Julie Sutrisno sebagai anggota DPR RI yang diperjuangkan melalui dana aspirasinya.

“sudah banyak Alsintan dan unit produksi pupuk organik bantuan Ibu Julie Sutrisno Laiskodat sebagai wakil rakyat yang ada di Senayan, untuk petani di Sikka,” kata Romanus Woga.

Menurut Romanus Woga, sesungguhnya Julie Sutrisno Laiskodat adalah orang kota yang tinggal di Jakarta, tetapi memiliki komitmen yang kuat dalam memperjuangan nasib para petani di NTT khususnya Sikka.

Oleh karena itu, kepada seluruh kelompok tani khususnya yang ikut pelatihan Bimtek Pengembangan dan pemanfaatan pupuk organik agar memperhatikan 3 hal kunci sukses di sektor pertanian.

Tiga hal sukses di sektor pertanian yakni, Kerja Keras, Bina Persatuan dan Jangan Konflik. Dengan 3 hal itu, akan membawa dampak positif bagi kemajuan sektor pertanian di Sikka.

“Hanya 3 kunci sukses di sektor pertanian yakni kerja keras, bina persatuan dan jangan konflik, pertanian akan maju,” kata Romanus Woga.

Menurut Romanus apabila alat, mesin pertanian sudah ada, tetapi kalau petani malas maka tidak akan berhasil. Kerja keras harus selalu jaga kekompakan dan selalu bina persatuan.

Selain itu selalu intens membangun komunikasi membahas berbagai hal, mulai dari program kerja, hingga pola pengembangan pertanian agar tidak terjadi konflik antara sesama dalam kelompok tani.

Yustina Retno Widiati, mewakili Ditjen Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian RI dalam kesempatan itu mengatakan sangat banyak program pertanian yang di Kementerian Pertanian saat ini.

Seperti halnya alat, mesin pertanian, jalan usaha tani, benih, pupuk bahkan program pelatihan bagi setiap kelompok tani agar bisa berkembang secara positif dari waktu ke waktu.

“Banyak sekali program pertanian saat ini di kementerian pertanian seperti Alsintan, benih, akses jalan usaha tani termasuk pelatihan pelatihan kepada kelompok tani,” kata Retno.

Flori Fernando, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka mewakili Kepala Dinas, menegaskan bahwa sudah banyak bantuan Alsintan dari kementerian Pertanian.

Kendati demikian lanjut Flori, sudah beberapa tahun terakhir ini, Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pertanian.

Oleh karena itu, ia meminta perwakilan dari Ditjen dan juga Tenaga Ahli Anggota DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat untuk menyampaikan hal ini agar bisa diperjuangkan.

“Kami di Sikka sudah beberapa tahun ini tidak dapat dana DAK dari Kementerian. Karena itu kami minta kepada Anggota DPR RI tolong diperjuangkan agar di tahun 2023, kami bisa dapat dana DAK,” kata Flori.

Bimtek itu diikuti 80 peserta dan hadir pula dua orang narasumber yang berpengalaman di sektor pertanian yakni Doktor Tony Basuki dan Doktor Ben de Rosari.

Kontributor : Athy Meaq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *