40 orang dari 5 Desa Wisata di Sikka Ikut Pelatihan Pengelolaan Homestay
MAUMERE- Sebanyak 40 orang peserta yang berasal dari 5 desa wisata di kabupaten Sikka mengikuti kegiatan pelatihan pengelolaan Homestay yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka.
Kelima desa wisata tersebut yakni Desa Lewomada, Ilin Medo, Egon Buluk, Darat Pantai dan desa Nita. Peserta terdiri dari unsur pemerintah desa, BPD, Pokdarwis dan pelaku pariwisata.
Pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ini berlangsung selama 3 hari dimulai dari tanggal 10 hingga 12 November 2022 bertempat di Hotel Pelita, Maumere dan Desa Koja Doi sebagai tempat studi lapangan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Petrus Poling Wairmahing dalam sambutan mengatkan Homestay merupakan rumah warga yang dapat disewa oleh wisatawan dengan tujuan ingin mengenal bahasa, budaya, keseharian dan kearifan lokal, masyarakat setempat.
Oleh karena itu, homestay adalah salah satu faktor pendukung dalam percepatan pemulihan sektor pariwisata yang berkelanjutan di suatu daerah termasuk di Kabupaten Sikka.
” Homestay adalah rumah warga yang disewakan kepada wisatawan. Homestay salah satu pendukung pemulihan sektor pariwisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka.
Dalam kesempatan itu, Petrus Poling menegaskan dalam usaha Homestay bagi pelaku wisata harus memperhatikan, kebersihan, keamanan dan kenyamanan dari sebuah homestay.
Selain itu, faktor pendukung lainnya seperti, sarapan yang higienis, ketersediaan wifi untuk akses komunikasi dan berbasis lingkungan, untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan.
Kepala Bidang Kelembagaan dan SDM Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Fransiska Konfrida, dalam laporannya mengatakan tujuan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan motivasi dan kompetisi pengelola usaha homestay agar lebih profesional dan berkualitas dalam melakukan pengelolaan desa wisata agar bisa memberikan pelayanan kepada wisatawan.
Agar membuat nyaman para wisatawan yang berkunjung berbagai kebutuhan wisatawan tersebut antara lain fasilitas transportasi, akomodasi, biro perjalanan, atraksi, makanan dan barang-barang cenderamata.
Belakangan ini cukup tinggi terhadap homestay untuk memenuhi kebutuhan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Terdapat banyak tantangan dalam membenahi bisnis homestay yang saat ini didirikan secara mandiri oleh masyarakat desa khususnya terkait pengelolaan oleh komunitas setempat.
Minimnya pengetahuan masyarakat desa juga menjadi suatu masalah tersendiri. Oleh karena itu perlu dilakukan pendidikan pelatihan pendampingan dan sosialisasi secara aktif.
Agar pengembangan homestay ke depan dapat dilakukan secara baik sehingga ikut mendorong peningkatan lama tinggal sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dari pelatihan peserta diharapkan mengetahui dan memahami karakteristik pelayanan homestay,peserta mengetahui dan memahami standar homestay atau pondok wisata yang berlaku.
Kontributor : Athy Meaq