4 Kepala Daerah di NTT Tandatangani MoU Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Antar Kabupaten

waktu baca 2 menit
Keterangan foto: Empat kepala daerah di NTT yang telah menandatangani MoU pelayanan kesehatan ibu dan Anak.
Foto: Istimewa.

LABUAN BAJO – Empat kepala Daerah di Daratan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) menandatangani kesepakatan bersama pelayanan kesehatan ibu dan anak antar kabupaten.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, empat kepala Daerah tersebut yakni, Bupati Manggarai Barat, Bupati Manggarai, Bupati Manggarai Timur dan Wakil Bupati Ngada.

Penandatanganan kesepakatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat pada, Rabu (09/11) siang.

Empat kepala daerah tersebut menyepakati bersama tentang Jejaring Sistem Rujukan Antar Kabupaten dari empat kabupaten.

Selain itu, dilakukan juga Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antar Fasilitas Layanan Kesehatan yang dilakukan oleh Kadis Kesehatan dan Dirut Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dari empat Kabupaten tersebut.

Kesepahaman empat daerah itu dimaksudkan sebagai pedoman PARA PIHAK dalam melaksanakan kerja sama bidang pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Komitmen itu dilakukan dengan tujuan untuk menjalin kemitraan strategis melalui pemanfaatan kemampuan masing-masing dalam melaksanakan pelayanan bagi masyarakat.

Salah satu poin penting dalam nota kesepahaman tersebut yakni, Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat terdiri dari, pelayanan kesehatan sesuai tingkatan atau level meliputi, pelayanan kesehatan primer/tingkat pertama.

Pelayanan kesehatan sekunder/tingkat kedua dan pelayanan kesehatan tersier/tingkat ketiga. Serta Pelayanan kesehatan ibu dan bayi dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi.

Berhasil dikonfirmasi pada, Kamis (10/11) Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengatakan dengan ditandatanganinya MoU ini diharapkan tidak ada lagi sekat untuk melayani sesama Saudara kita yang membutuhkan uluran tangan atau pertolongan kita untuk keselamatan mereka.

Diakuinya, NTT masih tergolong provinsi yang tingkat angka Kematian Bayi (AKB) dan angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi momok yang menakutkan.

”Tingginya angka kematian bayi dan angka kematian ibu, tentu sebuah momok yang menakutkan,” kata Bupati Edi.

Menurutnya, dengan dukungan kerjasama pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika melalui program ‘AUSAID MOMENTUM’ meminimalisir angka kematian ibu dan anak hingga titik nol.

Dikatakan, program yang harus dilakukan supaya apa yang menjadi kerinduan bersama untuk menekan kematian tersebut hingga titik nol. Diantaranya, membangun konektivitas, sarana kesehatan secukupnya, puskesmas, rawat inap dan membangun puskesmas pratama di berbagai zona.

Selain itu, pemerintah terus bergerak untuk merubah mindset masyarakat khususnya ibu–ibu diusia produktif untuk melahirkan di fasilitas kesehatan yang sudah tersedia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *