El Tari Memorial Cup, ‘Demam’ Sepak Bola Masyarakat Lembata

waktu baca 4 menit
Keterangan foto: Ribuan masyarakat Lembata menyaksikan laga final Persebata Lembata vs Perse Ende kualifikasi liga 3 El Tari Memorial Cup 2022 di Lembata (kamera drone. Istimewa)

LEMBATA – Masyarakat Lembata tiba-tiba mengalami ‘demam’ sepak bola sejak perhelatan kualifikasi Liga 3 El Tari Memorial Cup dibuka resmi pada 9 September 2022 lalu di Stadion Gelora 99.

Di ruang publik, hampir tak ada topik yang lebih hangat selain sepak bola. Di mana-mana, dari Kota Lewoleba sampai pelosok-pelosok desa, masyarakat bicara tentang sepak bola.

Di pasar, pinggir jalan, warung makan, bengkel motor dan rumah-rumah, warga membahas prediksi pertandingan, potensi tim yang lolos dan gugur serta pemain-pemain yang menonjol.

Sepak bola seperti denyut nadi kehidupan masyarakat Lembata selama hampir sebulan.

Animo masyarakat semakin tak terbendung saat tim tuan rumah Persebata Lembata bertanding. Penonton sudah pasti membludak di stadion.

Tua muda, perempuan, laki-laki, anak kecil dan orang dewasa, mereka datang dari desa-desa di sembilan kecamatan yang ada di tanah Lomblen, dengan sepeda motor, truk kayu, bus angkutan umum dan mobil pickup.

Mengenakan baju biru-warna khas Persebata Lembata, ikat kepala bertuliskan ‘Persebata’ dan menenteng bendera dan syal ‘Persebata’, mereka meneriakkan yel-yel khas ‘Sembur Paus’.

Kemeriahan El Tari Memorial Cup tak hanya menghiasi jagad nyata. Di media sosial, netizen ramai membahas El Tari Memorial Cup. Rupa rupa unggahan berseliweran di lini masa Facebook dan Instagram.

Kreativitas suporter juga jadi bagian tak terpisahkan dari sepak bola. Lomblen Mania mengunggah cara mereka mendukung tim kesayangan Persebata Lembata sembari mengkampanyekan spirit sepak bola yang bersahabat dan penuh persaudaraan.

Dengan begitu, El Tari Memorial Cup lebih dari sekadar permainan sepak bola 11 pemain melawan 11 pemain. Tapi lebih dari itu: persaudaraan.

Dengan begitu, El Tari Memorial Cup lebih dari sekadar permainan sepak bola 11 pemain melawan 11 pemain. Tapi lebih dari itu: persaudaraan.

Puncak dari euforia masyarakat Lembata terjadi pada laga final El Tari Memorial Cup 2022 di Stadion Gelora 99, Kamis, 29 September 2022. Laga pamungkas tersebut mempertemukan tuan rumah Persebata Lembata melawan Perse Ende.

Masyarakat Lembata betul-betul merayakan sepak bola dalam balutan persaudaraan El Tari Memorial Cup. Sejak pagi hari, warga dari desa-desa mulai bersiap menuju Kota Lewoleba.

Dari Kecamatan Nubatukan, Lebatukan, Ile Ape, Ile Ape Timur, Atadei, Wulandoni, Omesuri, Buyasuri dan Nagawutung, mobil-mobil truk, pickup, kendaraan roda dua dan bus-bus angkutan umur dikerahkan untuk mengangkut pendukung Persebata Lembata menuju Stadion Gelora 99.

Kick off laga final baru berlangsung pukul 14.30 Wita. Tapi, penonton sudah mulai mendatangi stadion sejak pukul 10.00 Wita.

Menjelang pukul 12.00 Wita, di jalanan kota Lewoleba, iring-iringan kendaraan dari desa-desa berjejer menuju stadion yang berada di desa Pada, Kecamatan Nubatukan.

Gong dan gendang yang ditabuh justru semakin membakar semangat para pendukung Persebata dari berbagai pelosok Lembata.

Broin Tolok, aktivis dan jurnalis senior, menyebutkan sepak bola telah mempersatukan masyarakat Lembata. Selama hampir sebulan, masyarakat sejenak berhenti bicara tentang konstelasi politik menjelang Pilkada 2024.

Di jagad maya, netizen kehilangan minat bicara siapa bupati dan wakil bupati yang akan maju nanti atau potensi kemenangan bakal calon kepala daerah dari daerah pemilihan tertentu.

Potret semacam ini, kata Broin Tolok, nyaris tak pernah terjadi lagi. Gelaran El Tari Memorial Cup menghapus polarisasi Uyelewun Raya, Ile Ape dan Selatan yang selalu didengungkan setiap kali hajatan politik.

Masyarakat datang dari seluruh penjuru Bumi Lepan Bata, hanya dengan satu tujuan; melihat Persebata Lembata berlaga di final El Tari Memorial Cup XXXI Tahun 2022.

“Bumi Lembata menangis haru menyaksikan sejarah yang ditorehkan hari ini. Bumi Lembata mau menyaksikan bahwa Lembata cinta damai,” demikian teriak Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lembata, Markus Labi Waleng ketika rintik hujan mulai membahasi Stadion Gelora 99 sebelum kick off berlangsung.

Ya, sejarah memang terukir di Kabupaten Lembata sebagai penyelenggara sekaligus lolos sebagai finalis El Tari Memorial Cup.

Tapi, mungkin orang perlu sepakat; sejauh ini, hanya sepak bola yang bisa mempersatukan masyarakat Lembata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *