DKP Bangun Pabrik Es Kapasitas 5 Ton per Hari untuk Penuhi Kebutuhan Rumah Tangga Nelayan di Sikka

waktu baca 2 menit
Keterangan Foto : Aktifitas di salah satu Pabrik Es di Kecamatan Paga Kabupaten Sikka.

MAUMERE-Nelayan di Kabupaten Sikka terus bertambah setiap tahun. Hingga tahun 2022, terdapat 5.085 Rumah Tangga Nelayan (RTN) atau kisaran 27.000 jiwa, yang tersebar di 66 desa pesisir.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sikka terus menambah fasilitas penunjang. DKP membangun 1 unit pabrik es dengan kapasitas 5 ton per hari di Nangahure untuk mengatasi kebutuhan es bagi nelayan.

Demikian dikatakan Kepala DKP Kabupaten Sikka, Paul Bangkur, kepada media ini, Rabu (28/9) siang, terkait solusi mengatasi kebutuhan DKP Bangun Pabrik Es, Untuk Mengatasi Kebutuhan 5.085 Rumah Tangga Nelayan di Sikka

MAUMERE – Nelayan di Kabupaten Sikka terus bertambah setiap tahun. Hingga tahun 2022, terdapat 5.085 Rumah Tangga Nelayan (RTN) atau kisaran 27.000 jiwa, yang tersebar di 66 Desa pesisir.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sikka terus menambah fasilitas penunjang. DKP membangun 1 unit pabrik es dengan kapasitas 5 ton per hari di Nangahure untuk mengatasi kebutuhan es bagi nelayan.

Demikian dikatakan Kepala DKP Kabupaten Sikka, Paul Bangkur, kepada media ini, Rabu (28/9) siang.

“Nelayan di Sikka saat ini sudah mencapai 5.085 RTN atau kisaran 27.000 jiwa. Makanya saat ini kita lagi bangun 1 unit pabrik es kapasitas 5 ton per hari untuk atasi kebutuhan es bagi nelayan,” kata Kepala DKP Sikka.

Paul Bangkur menjelaskan bahwa saat ini pemerintah Kabupaten Sikka sudah memiliki 4 unit pabrik es yang berfungsi untuk mengatasi kebutuhan es batu bagi nelayan.

Masing masing satu unit pabrik es di Nangahale Kecamatan Talibura, satu unit pabrik es Paga Kecamatan Paga, 1 unit di TPI Kecamatan Alok Timur dan 1 unit di Nangahure Kecamatan Alok Barat.

Nelayan di Kabupaten Sikka tersebar di 66 desa pesisir yang terdiri dari nelayan pemancing tuna, cakalang dan pemancing gurita. Ada juga penangkap pelagis kecil seperti layang dan selar.

Sedangkan investasi di sektor perikanan di Kabupaten Sikka saat ini, Penanaman Modal Asing (PMA) 1, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) 6 dan pengusaha perorangan 43.

Masing masing berusaha sebagai nelayan tangkap, pengolahan hasil ikan dan pemasaran termasuk ekspor ke beberapa negara.

Sedangkan untuk akses modal usaha bagi nelayan, pemerintah menyediakan pinjaman dengan bunga rendah, agar meringankan beban bagi seluruh pelayanan di Kabupaten Sikka.

Kontributor : Athy Meaq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *