Sekretaris 1 HIPMI NTT Minta Pengusaha Lembata Jangan Menaikan Harga Barang Sesuka Hati Pasca Harga BBM Naik 

waktu baca 2 menit
Keterangan foto: Wakil Sekertaris 1 HIPMI NTT Petrus Asmumu Manuk berbincang santai bersama Ansy Lema Anggota DPR RI PDI Perjuangan Dapil NTT 1 dan Herman Arnoldus Pinga Pullu Ketua OKK HIPMI NTT beberapa waktu lalu. (Istimewa)

LEMBATA-Kenaikan BBM yang ditetapkan pemerintah pusat pada Sabtu 3 September 2022 sudah dan sedang dirasakan masyarakat banyak termasuk masyarakat Lembata. 

Hal itu terasa pada kenaikan harga barang yang mulai dirasakan pada pekan pertama hari ekonomi Senin, 5 September 2022.

Harga barang mulai terasa dampaknya, khususnya pada bahan bangunan yang naik sampai 35-45% seperti seng yang semula Rp 48 ribu menjadi Rp 63 sampai Rp 65 ribu per lembar. 

Kondisi ini berdampak pada kemampuan belanja masyarakat di kabupaten Lembata. 

Petrus Asmumu Manuk selaku Wakil Sekretaris 1 Himpunan Pengusaha Muda Provinsi NTT yang juga warga masyarakat Lembata meminta para pengusaha jangan menaikan harga seenaknya tanpa mempertimbangkan aspek ekonomi masyarakat.

Para pengusaha jangan memanfaatkan situasi kenaikan BBM dan kelengahan masyarakat sehingga semaunya menaikkan harga barang perdagangan yang dijual. 

Menurutnya, harga barang yang naik harus bisa mengacu pada aturan perdagangan yang menyesuaikan dengan kenaikan BBM yang ditetapkan pemerintah Pusat. 

“Kita berani bicara demikian karena lonjakan harga tersebut terasa dampaknya, kita juga sudah melakukan survey harga barang bangunan di hari kedua setelah kenaikan BBM tersebut di semua toko bangunan yang ada di kota Lewoleba hal ini harus bisa dijaga sehingga pengusaha jangan serta merta seenaknya menaikan harga itu,” ujarnya kepada media di Lewoleba, Senin (5/9). 

Petrus Asmumu Manuk yang juga ketua Banteng Muda Indonesia tersebut meminta DPRD turun melakukan sidak harga barang sehingga tidak merugikan masyarakat Lembata pada umumnya.

“Kita mau supaya kondisi ekonomi dijaga kestabilannya dengan juga mempertimbangkan keseimbangan ekonomi masyarakat kecil yang harus diperhatikan,” katanya. 

Dia juga meminta pemerintah daerah Kabupaten Lembata mengontrol kenaikan harga barang dengan melakukan operasi pasar atas lonjakan harga barang di pasar.

“Sehingga masyarakat juga turut serta mengontrol harga yang tidak serta merta dinaikan oleh pengusaha nakal,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *