Ternyata Hally Betekeneng Tidak Mengundurkan Diri dari Pelatih Persebata Lembata, Simak Penjelasannya

waktu baca 4 menit
Keterangan foto:Pelatih tim Persebata Lembata Maura Hally Betekeneng

LEMBATA -Ternyata, pelatih tim Persebata Lembata Maura Hally Betekeneng yang dinyatakan mengundurkan diri oleh Askab dan Pemda setempat adalah tidak benar.

Hal itu diungkapkan Hally kepada wartawan dalam konferensi pers di kota Lewoleba, Sabtu (3/9/2022).

“Saya tidak pernah mengatakan saya mengundurkan diri, camkan itu supaya publik Lembata harus tau,” tegas Hally Betekeneng.

Menurut Hally, ketika bertemu Penjabat Bupati Marsianus Jawa pada 30 Agustus 2022 lalu, dia hanya menceritakan sejumlah masalah yang menimpa tim Persebata bukan hadir untuk menyatakan sikap pengunduran dirinya sebagai pelatih.

Sewaktu menyampaikan sejumlah polemik di tubuh klub, Penjabat Bupati malah merasa kecewa dengan perlakuan Askab yang dinilai terlalu jauh mencampuri kewenangan Hally sebagai pelatih kepala.

Pelatih berlisensi B AFC ini pun mengaku kalau dirinya mendapat perlakuan tidak elok dari skuat Askab dengan adanya tiga kali intervensi yang dia alami.

“Perjanjian kerja sama bagi kami pelatih kepala dan pemain transfer tidak kunjung dikerjakan, dan kami offisial Persebata bukannya mendatangkan calon pemain Persebata untuk ikut pembinaan dan latihan sesuai agenda kami malah mencampuri wewenang dan tanggung jawab teknis pelatih kepala dan asisten pelatih bahkan mengintervensi masalah teknis,” terangnya.

Dia juga sebutkan, Askab Lembata sesuka hati mengambil keputusan untuk memasukan daftar 30 pemain dan 16 pemain yang tereliminasi untuk tim Persebata dari total 46 pemain yang ikut seleksi tanpa melalui persetujuan dia sebagai pelatih kepala.

“Kami sebagai pelatih dan asisten tidak tahu menahu mengenai beberapa pemain yang terdaftar dan tereliminasi ditambah lagi ada beberapa pemain baru yang mereka (Askab) rekrut tanpa sepengetahuan kami sebagi pelatih,” bebernya.

Tidak hanya itu, mantan Pelatih Timnas U15 yang membawa Indonesia juara di Singapura ini juga menilai Askab tidak transparan terkait penyelesaian dokumen kontrak. Kontrak itu dibuat sepihak tanpa melibatkan para pemain transfer.

Bahkan, ketujuh pemain transfer sempat diintimidasi dan di maki-maki untuk menandatangani kerjasama. Situasi ini kemudian membuat anak-anak lari mencari perlindungan.

“Tujuh anak itu kabur dari hotel Anisa mencari perlindungan ke kami di hotel Palem Indah karena diintimidasi dan dimaki-maki oleh Pa Linus Beseng sebagai Ketua Askab Lembata,” bebernya.

Selain itu, Hally yang juga mengatakan kalau dia sudah ditipu oleh Askab terkait bayaran yang disepakati manajemen Persebata kepada pemain transfer.

Dalam perjanjian kerja sama, Hally menyebutkan, hak pemain transfer sudah berubah dari kesepakatan awal sebesar Rp.8.500.000 menjadi Rp.5.000.000 untuk tiga pemain yang masuk tim Persebata dan Rp.2.100.000 untuk empat pemain yang mau dipulangkan.

Perihal ini, Hally yang didampingi asisten pelatih Eduardus Mangi Lomi menyatakan bahwa kerjasama antara dirinya selaku pelatih kepala bersama tujuh pemain transfer berakhir.

Kendati demikian, Putra asal Ile Ape Lembata ini mengimbau agar anak-anak yang lolos seleksi tim Persebata untuk pada kompetisi Liga 3 El Tari Memorial Cup di tanggal 9 September 2022 mendatang harus bermain dengan santai.

Dirinya percaya, dengan bakat serta skill yang dimiliki anak-anak Lembata mampu membawa Persebata meraih trophy juara.

Sementara itu Linus Beseng Ketua Askab Lembata Linus Beseng menyatakan bahwa tidak ada masalah yang terjadi antara manajemen Persebata maupun Askab PSSI Lembata.

Hanya saja menurut dia, saat memberikan kontrak, tiga pemain transfer dari Pulau Jawa itu enggan menandatangani kontrak kerjasama.

Bukan hanya itu, Linus juga berujar bahwa pola dan skill permainan dari tiga pemain transfer yang lolos seleksi tim Persebata tidak beda jauh dengan pemain Lembata sehingga pihaknya mendorong agar mayoritas tim Persebata yang nantinya bertanding di ETMC menggunakan pemain lokal.

“Hari Senin kami kasih dokumen kontrak ke tiga pemain untuk ditandatangani. Tapi sampai Selasa belum tanda tangan. Waktu kami tanya, katanya dokumen kontrak masih di pelatih,” terang Linus Beseng pada Rabu (31/8/2022) malam.

Didampingi sejumlah pengurus Askab Lembata malam itu, Linus mengatakan bahwa pihaknya akan menyiapkan pengganti pelatih kepala Maura Hally Betekeneng dan Asisten Pelatih Eduardus Mangi Lomi.

“Pasti kita cari ganti, kita lihat saja nanti, tapi pastinya diganti,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *