Setiap Hari Staf UPT KPH Sikka Patroli Rutin di Kawasan Hutan Lindung Demi Cegah Karhutla
MAUMERE-Dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) wilayah Kabupaten Sikka melakukan patroli rutin setiap hari di kawasan hutan lindung.
Albert Tartian, kepada media ini Kamis (11/8) usai melakukan patroli di Kawasan Hutan Lindung Egon Ilimedo, di Desa Persiapan Egon Buluk mengatakan bahwa patroli dilakukan setiap hari.
Patroli itu untuk memantau langsung berbagai potensi kebakaran yang akan terjadi agar bisa dilakukan langkah antisipasi oleh petugas atau tim patroli.
Selain itu, melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat yang bermukim di kawasan hutan lindung, serta petani yang mengelola hutan HKm, juga petani yang tinggal di kawasan penyangga hutan lindung.
“Kita juga lakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik yang kelola HKm, maupun yang bertani di penyangga kawasan agar tidak membakar hutan,” ujarnya.
Menurut Albert Tartian, hal itu sebagai tindak lanjut surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Provinsi NTT Tanggal 13 Juni 2022 lalu, terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
“Karena itu, kami minta masyarakat tidak membakar lahan di sekitar kawasan hutan lindung,” tambahnya.
Albert mengakui bahwa kepala UPT KPH Sikka sudah menyurati seluruh camat, lurah dan Kepala Desa agar menghimbau masyarakat untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Desa Egon, Florianus Angelinus kepada media ini membenarkan adanya surat dari UPT KPH Kabupaten Sikka perihal pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Menindaklanjuti surat itu lanjut Kepala Desa Egon, pemerintah desa sudah melakukan identifikasi seluruh warga Desa Egon yang tinggal di kawasan penyangga hutan lindung dan meminta untuk tidak bakar lahan
“Kami sudah dapat surat dari UPT KPH Kabupaten Sikka. Kami sudah identifikasi warga yang tinggal di daerah penyangga kawasan dan ingatkan agar tidak bakar lahan,” ujarnya.
Selain itu sebagai kepala desa Egon, membangun komunikasi bersama kepala desa lainnya, yang warganya tinggal di pinggir kawasan hutan lindung agar bersama menjaga hutan dari kebakaran.
Kontributor: Athy Meaq