Jamaah Haji Asal Lembata yang Pulang Umroh Dipastikan Tidak Dikarantina

waktu baca 2 menit
Keterangan foto:Pelepasan calon jamaah haji asal Lembata ke Tanah Suci Mekah beberapa waktu lalu. (Teddi L).

LEMBATA-Jamaah Haji asal Lembata yang pulang dari Tanah Suci Mekah tidak melewati tahapan karantina dan penerapan protokol COVID-19 yang ketat.

Demikian disampaikan Sadikin Arakian, Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU), kantor Kementerian Agama, Kabupaten Lembata, di Lewoleba, Kamis (21/7).

“Tidak ada karantina atau penerapan protokol kesehatan saat tiba di Lembata,” katanya.

Dia berharap, penerapan protokol kesehatan yang ketat dilaksanakan di tempat debarkasi atau di asrama haji.

Ada 12 jamaah haji asal Lembata telah menyelesaikan proses ibadah haji. Mereka dijadwalkan kembali ke Tanah Air, pada 2 Agustus.

Pihaknya sendiri tidak menjadwalkan penerapan protokol kesehatan yang ketat bagi para jamaah haji yang tiba kembali ke kampung halaman.

“Kami sudah ajukan jadwal pemulangan dan penjemputan jamaah haji ke Kanwil Kementerian Agama NTT. Berkaitan penerapan prokes yang ketat, seperti tes dan karantina, kita serahkan penanganannya di lokasi debarkasi atau di asrama haji,” ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Gabriel Bala Warat mengaku, pihaknya tidak mempersiapkan penanganan khusus terhadap 12 jamaah haji yang akan tiba dari luar negeri.

“Kita berharap penanganan prokes pencegahan COVID-19 oleh pemerintah pusat di asrama haji tempat debarkasi mereka yakni di Surabaya,” ujarnya.

Untuk diketahui, jamaah Haji asal Lembata, diberangkatkan dari Lembata sejak 18 Juni melalui embarkasi Surabaya, kloter 25.

Ke 12 jamaah haji tersebut dijadwalkan tiba di Surabaya pada 2 Agustus, dan selanjutnya dijemput ke Lembata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *