Bupati Robi Buka Ekspose Pembangunan Pertanian Sikka

waktu baca 3 menit
Keterangan foto:Bupati Sikka saat membuka kegiatan Ekspose Pembangunan Pertanian Sikka, Kamis (14/7). Foto:istimewa.

MAUMERE-Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo S.Sos,M.Si membuka kegiatan Ekspose Pembangunan Pertanian Kabupaten Sikka tahun 2022-2024

Kegiatan ekspos pembangunan pertanian berlangsung di aula lantai 3 kantor Bupati Sikka jalan El Tari Maumere Kelurahan Kotauneng Kecamatan Alok Kabupaten Sikka propinsi NTT Kamis (14/07).

Bupati Robi dalam sambutan mengatakan , dalam kurun waktu dua tahun kita dilanda virus covid 19 yang menyebabkan lumpuhnya kegiatan perekonomian namun lewat pertanian kita harus memulihkan ekonomi masyarakat Kabupaten Sikka.

Dunia pertanian memiliki banyak lapangan pekerjaan yg cukup menjanjikan seperti kelor, kelapa, kemiri, kakao serta jenis tanaman lainnya yang mempunyai nilai ekonomi yg tinggi.

“Jadi pertanian mempunyai banyak lapangan pekerjaan sehingga banyak produk yg dihasilkan dan produk itu bisa dikonsumsi dalam daerah atau dalam negeri maupun kita ekspor keluar negeri dan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,” papar Robi Idong.

Bupati Robi menambahkan, Flores ini masuk jalur strategis perdagangan karena dulu orang Majapahit dan orang Eropa membeli rempah-rempah sampai di Flores, ini menandakan daerah kita kaya, kaya akan berbagai macam tanaman pertanian.

Untuk wilayah perairan khusus laut, sumberdaya kelautan dan perikanan merupakan salah satu tumpuan harapan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Sikka di masa depan.

“Kita memiliki banyak ikan-ikan yang bermigrasi dari Pasifik hingga ke Flores dan juga terdapat 5.100 nelayan tulen dan ikan selalu ada untuk dikonsumsi setiap hari,” ungkap Robi Idong.

Pejabat yang mewakili Dinas Pertanian dan Ketahanan Propinsi NTT Robertus Ongo, mengatakan, sampai saat ini konsumsi sebagian besar masyarakat kita masih didominasi oleh beras, sementara konsumsi bahan pangan lainnya seperti umbi – umbian, kacang – kacangan maupun sayur dan buah masih dibawa masih kurang.

Kondisi ini tentu tidak menguntungkan, baik ditinjau dari sisi kesehatan maupun dari sisi upaya kemandirian pangan.

“Dari sisi Kemandirian pangan, kita dihadapkan pada terus bertambahnya jumlah penduduk yang membutuhkan penambahan pangan untuk dikonsumsi. Kalau pada saat ini kita masih memiliki cukup peluang untuk meningkatkan produksi pangan tertentu seperti beras, maka di masa yang akan datang kondisinya akan berbeda dikarenakan peluang tersebut akan semakin terbatas dengan permasalahan yang semakin kompleks,” ungkap Robertus.

Kadis Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan, menjelaskan, kegiatan ekspos pembangunan pertanian di Kabupaten Sikka tidak hanya sekedar memaparkan program yang telah dilaksanakan namun kami berharap masukan dan arahan yang sifatnya strategis untuk kelanjutan pembangunan peryanian di Kabupaten Sikka.

“Kehadiran bapak ibu dari Kementrian Pertanian RI di Maumere kiranya dapat membawa tonggak baru agar sektor pertanian dikabupaten Sikka bisa menjadi leading sektor menuju revulusi industri pertanian 4.0. Perubahan ini tidak bisa dipungkiri dan kita hindari mengingat arus informasi sehingga koordonasi kerja semakin mudah untuk diimplementasikan melalui pencanangan oleh Bapak Menteri Pertanian RI yakni Konstratani (Komando Strategi Pertanian). Pencanangan di Kabupaten Sikka melibatkan 21 BPP sebagai Central Of Exsellence semua aktifitas pertanian,” ungkap Satriawan.

Turut hadir saat kegiatan Ekspos Pembagunan Pertanian yakni Peneliti Utama Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Sekjen Pertanian Kementrian Pertanian Prof. Dr. Erizal Jamal, Pejabat yang mewakili Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi NTT Robertus Ongo, Kadis Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan, serta BPP Kecamatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *