Kedapatan Tak Bermasker, Pengunjung Rumah Sakit di Lembata Akan Diusir

waktu baca 2 menit
Keterangan foto:Warga kota Lewoleba mengantri untuk mendapat vaksinasi COVID-19 di salah satu pusat kesehatan masyarakat di Lembata (Teddi)

LEMBATA – Sejumlah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mewajibkan setiap pengunjung mengenakan masker saat memasuki areal Puskesmas. Petugas tidak segan-segan mengusir pengunjung yang tidak bermasker.

Hal itu ditegaskan Dionisius Dudeng, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Gabriel Bala Warat, dalam lokakarya mini lintas sektor, yang diselenggarakan UPTD Puskesmas Lewoleba, di aula kantor Camat Nubatukan, Selasa (12/7).

“Saat ini COVID-19 varian baru sedang meningkat di 5 provinsi di Indonesia. Karena itu kita mengantisipasi dengan mewajibkan setiap pengunjung yang datang di Puskesmas harus mengenakan masker,” ungkap Dionisius Dudeng.

Ia menandaskan, saat ini kesadaran penggunaan masker sudah mulai berkurang karena memang pemerintah telah melonggarkan kebijakan penggunaan masker.

Namun, menurutnya, ada semacam kepanikan di kalangan masyarakat tentang penyebaran COVID-19 varian baru.

“Sepasang pengantin diisukan terkonfirmasi COVID-19. Karena itu tim bergerak cepat untuk menyelidiki dugaan tersebut. Tetapi Puji Tuhan, setelah dilakukan rapid test, ternyata yang bersangkutan dinyatakan negatif COVID-19,” ujarnya.

Menurutnya, cuaca dingin yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur belakangan ini menyebabkan banyak warga terserang demam, batuk dan pilek. Namun dipastikan, hingga saat ini Lembata masih dinyatakan zero COVID-19.

Terpisah, Kepala UPTD Puskesmas Lemaau, Fransiska Listiyanti Toja ketika dikonformasi media pada Rabu (13/7) juga melakukan hal yang sama.

Dia mengharuskan, setiap pasien yang berkunjung di puskesmas wajib menggunakan masker.

“Virus masih ada, sekarang saja varian baru muncul dimana-mana, ini yang musti kita semua tahu,” katanya.

Meski saat ini, sebut dia, jumlah orang terpapar virus COVID-19 di wilayah pelayanan kecamatan Ile Ape Timur sudah nol tapi edukasi dan penegasan terkait wajib bermasker selalu diinformasikan.

“Kita berupaya supaya daerah ini tetap pada zero Corona,” tandasnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *