Demi Keamanan ETMC 2022, Tuan Rumah Lembata Bakal Bangun Pagar Pembatas

waktu baca 2 menit

Keterangan foto:Stadion Gelora 9o Lembata. Foto:Teddi.

LEMBATA – Pelaksanaan event El Tari Memorial Cup (ETMC) 2022 di Lembata, NTT harus didukung dengan lapangan yang mampu menjamin keamanan, kenyamanan, dan ketertiban saat pertandingan. Untuk itu, lapangan utama Gelora 99 dan lapangan pendukung musti dibangun pagar agar pertandingan bisa berjalan aman.

Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa saat memimpin rapat persiapan ETMC tahun 2022, di ruang rapat kantor Bupati Lembata, Selasa (5/7) meminta Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga untuk mempersiapkan lapangan pertandingan tersebut dengan baik.

Di sekeliling lapangan, kata dia, harus dibangun pagar untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pemain saat bertanding.

“Saya tahu kamu orang Lembata itu jago-jago. Jangan sampai keributan di dalam lapangan penonton juga masuk pukul pemain. Kamu ketawa nanti terjadi betul baru kaget,” kata Marsianus Jawa.

Untuk itu, ia meminta agar pagar pembatas antara penonton dan lapangan harus dibuat sekalipun hanya menggunakan pagar kayu.

Ia juga meminta Dinas PUPR berkoordinasi untuk menyiapkan jalan masuk dan keluar. Mengingat saat pertandingan, akan ada banyak orang.

Pintu masuk dan pintu keluar harus disiapkan untuk menghindari kerumunan dan terjadi kericuhan saat pelaksanaan event ETMC 2022.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lembata, Markus Labi Waleng, dalam rapat itu mengatakan, terkait permintaan Penjabat Bupati Lembata agar lapangan harus dipagari akan menjadi perhatiannya.

Pihaknya sebenarnya sudah menyiapkan konsep pagar menggunakan papan reklame setinggi 2 meter yang dipasang miring di pinggir lintasan lari sebagai pagar pembatas antara lapangan dan penonton.

Sejauh ini telah disiapkan satu lapangan utama di Gelora 99 dan tiga lapangan pendukung. Tiga lapangan pendukung yakni Lapangan Polres, Lapangan Lamahora di Kecamatan Nubatukan dan Lapangan Baopana di Kecamatan Lebatukan.

Penentuan penggunaan lapangan pendukung baru dapat dilakukan setelah tim dari Asprov PSSI NTT turun melakukan monitoring. Jika hanya difokuskan pertandingan pada satu lapangan, maka akan disiapkan lapangan utama. Namun kalau harus ada lapangan pendukung maka disodorkan tiga lapangan itu.

Dari Asprov PSSI NTT infokan hanya bisa gunakan dua lapangan karena perangkat mereka terbatas.

“Jadi kami sodorkan tiga lapangan pendukung tinggal ditetapkan mana yang dipakai, apakah di Polres, Lamahora, atau Baopana,” kata Markus Labi Waleng.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *