Lulus SMK, Pemuda di Sikka Ini Memilih Buka Bisnis Barbershop di Desa

waktu baca 2 menit
Keterangan foto: Yosep Adrian Nurani sedang memangkas rambut salah satu pelanggan, Sabtu(25/6). Foto oleh: Athy Meaq.

MAUMERE- -Saat ini generasi muda diharapkan memiliki kemampuan sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Namun membuka usaha perlu pertimbangan mulai dari modal, niat, keberanian serta perhitungan yang matang.

Yosep Adrian Nurani (21) seorang pemuda asal Higetegera Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, kabupaten Sikka, Provinsi NTT ini setelah lulus SMK memutuskan untuk membuka usaha pangkas rambut ( barbershop) di rumahnya.

Adrian mengaku punya keinginan membuka Barbershop semenjak masih di bangku SMK. Karena katanya tidak ingin melanjutkan kuliah ia sudah berpikir untuk membuka usaha sendiri.

“Saya memilih membuka usaha pangkas rambut karena saya yakin usaha ini tak gampang mati. Pangkas rambut sudah menjadi kebutuhan orang ,” kata Adrian saat di temui di Barbershop, Sabtu (25/6) lalu.

Berbekal kemampuan memangkas rambut ditambah dukungan modal dari keluarga, Adrian mulai merintis usahanya.

“Modal bikin barbershop ini Rp 10juta. Dan itu uang bukan hanya saya sendiri tetapi dibantu oleh kakak perempuan saya,” ujarnya.

Meski begitu, kata ia, membuka usaha tak mudah, butuh sabar dan konsisten. Ia bahkan pernah kerja dibeberapa barbershop dikota Maumure, seperti di Jln. Jendral Sudirman Kelurahan Waioti, Barbershop Beru, dan barbershop di Perumnas. Namun tidak bertahan lama.

” Tapi puji Tuhan , setelah jatuh bangun, tahun ini tepatnya pada awal Februari 2022 saya sudah punya bangunan sendiri di Higetegera Desa Watumilok, untuk usaha barbershop ,” kata Adrian

Usaha ini diberi nama “Anno Barbershop”.
Pangkas rambut ini di buka mulai pukul 08.00 Wita , dan tutup pukul 20.00 WIB. Ia memasang tarif Rp 15. 000 per kepala.

Ia juga mengaku memperoleh penghasilan Rp 150.000 ribu perhari dari usahanya. Dan uang hasil jerih payahnya ditabung untuk pengembangan usaha, juga untuk masa depan.

Kontributor : Athy Meaq.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *