Wisata & Budaya

6 Desa Wisata di Sikka Belajar Tata Kelola Pariwisata di Desa Detusoko Barat, Ende

waktu baca 3 menit
Foto : Peserta pelatihan tata kelola desa wisata dari Kabupaten Sikka saat berada di Detusoko Barat. Foto ; Istimewa

MAUMERE, FLORESPEDIA.ID- Sebanyak 40 peserta dari 6 desa dari Kabupaten Sikka belajar tentang pelaksanaan tata kelola pariwisata di Desa Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, Provinsi NTT.

Kegiatan tersebut dilaksanakan, Rabu dan Kamis (22-23/ 6/2022). Enam desa dari Kabupaten Sikka itu antara lain 3 desa di kepulauan yakni Desa wisata Koja Doi, Desa wisata Parumaan, Desa wisata Gunung Sari dan 3 desa di daratan yaitu Desa wisata Waihawa, Desa Wisata Nen Bura dan Desa Wisata Uma Uta.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Petrus Poling, Wair Mahing pada kesempatan itu mengatakan 40 peserta dari enam desa wisata dari Kabupaten Sikka datang belajar di Detusoko dalam hal pengelolaan desa wisata.

“Kita adakan ini dengan tujuan agar peserta melihat langsung pelaksanaannya di lapangan dan selanjutnya dapat diterapkan di desa mereka masing-masing,” kata Kadis Pet Poling yang didampingi oleh Kepala Bidang Kelembagaan Pariwisata Disparbud Sikka, Konfi Fransiska .

Sebelumnya, Kadis Disparbud menjelaskan selama 2 hari 40 peserta pelatihan ini belajar teori dengan narasumber dari kabupaten Sikka. Kehadiran para peserta disini diharapkan agar lebih banyak menggali khususnya terkait kelembagaan.

Kedatangan ke-40 peserta dan para pendamping itu diterima oleh Kepala Desa Detusoko Barat Kabupaten Ende, Ferdinandus Watu, dan Ketua BPD Rofinus beserta para mosalaki, Anggota BPD dan Aparat Desa serta pengelola BUMDesa Detusoko Barat.

Kepala Desa Detusoko Barat, Ferdinandus Wato menyampaikan terimakasih kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka karena telah memilih desanya menjadi tempat belajar 40 peserta dari desa wisata.

Menurutnya kegiatan ini adalah sebuah kolaborasi dan saling belajar bersama. Detusoko sebagai bagian dari saling mengisi, berbagi pengalaman dan pengetahuan, dan saling inspirasi.

“Kita saling belajar. Apa yg ada di kami, kita share. Pengalaman kami, hal paling penting dalam membangun desa wisata adalah komitmen dari semua pihak. Baik Kepala Desa dan aparatnya, BPD, para tokoh adat, pihak tokoh agama, kaum perempuan, kaum muda, pokoknya semua stakeholder di desa harus terlibat, ” kata Kades Detusoko Barat.

Nando Watu menegaskan sebuah konsep sebaik apapun jika tidak ada partisipasi dan hanya di ketahui oleh level atas semuanya akan sia-sia.

“Sebagus apapun ide dan atau konsep di level atas, tapi jika di level bawah, masyarakatnya tidak tahu, tidak paham, dan tidak berpartisipasi, ya akan percuma.” Jelas Nando Watu.

Salah satu peserta dari Desa wisata Koja Doi, Sem mengapresiasi Desa Detusoko Barat. Ia bangga bisa melihat dan sekaligus belajar secara langsung bagaimana pengelolaan pariwisata yang sebenarnya.

“Ada ilmu dan pengalaman dari kegiatan ini, kami berterimakasih kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka yang sudah memfasilitasi kegiatan dan juga Desa Detusoko Barat yang sudah menerima kami. Kami melihat dan belajar bahwa pengelolaan pariwisata dampaknya bagus untuk masyarakat dan kami mencoba dan akan menerapkan di desa kami, ” kata Sem.

Kontributor : Athy Meaq

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Exit mobile version