Jelang Harganas, Puskesmas Feondari Gelar Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor

waktu baca 2 menit
Keterangan foto:Pelayanan Serentak Sejuta Akseptor (PSA) dan IVA di Puskesmas Feondari, Senin (13/6).

MAUMERE – Menjelang Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 29, pada 29 Juni mendatang dan HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang jatuh 1 Juli 2022 Puskesmas Feondari gelar Pelayanan Serentak Sejuta Akseptor (PSA) dan Iva, Senin (13/6) siang.

Kegiatan itu mengusung Tema “Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting”, dalam menghimbauan masyarakat agar peduli membantu keluarga beresiko Stunting di wilayah itu.

Kepala Puskesmas Feondari, Ferdinandus Weu, kepada media ini Selasa (14/6) mengatakan kegiatan Pelayanan KB Sejuta Akseptor dan Pemeriksaan IVA adalah untuk mencegah stunting.

Melalui pelayanan KB sejuta akseptor agar dapat meningkatkan akses pelayanan KB yang berkualitas agar terbentuk generasi berkualitas, yang terencana, mulai dari kelahiran hingga pola asah, asih, dan asuh.

“Kami mengapresiasi terselenggaranya PSA ini untuk meningkatkan pelayanan, agar membentuk generasi yang lebih berkualitas melalui asah, asih dan asuh,” ujarnya.

Sedangkan, pemeriksaan iva untuk lebih dini mengetahui adanya potensi kanker leher rahim (serviks) agar lebih mudah dan lebih dini dalam melakukan pencegahan.

Bernadia Titi Ambarawati, Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Mego mengatakan kegiatan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA) yang lebih berkualitas.

Ambarawati menegaskan bahwa kegiatan itu adalaah untuk mensinergikan gerak dan langkah keluarga menuju Indonesia sehat dalam mencegah stunting.

Dimana masalah stunting adalah masalah kompleks sehingga butuh gerak dan langkah yang sama seluruh stakeholder untuk penanganan mulai dari remaja melalui Program Generasi Berencana (Genre).

Bidan Koordinator Puskesmas Feondari, Reni Mbangu Reha, mengatakan kegiatan pelayanan KB sejuata akseptor dengan sasaran sebanyak 21 orang.

Dari 21 orang sasaran itu dengan rincian akseptor IUD 3 orang dan akseptor implant 18 orang, sedangkan pemeriksaan iva sebanyak 17 orang.

Reni berharap agar kedepannya sasaran semakin sadar untuk ber-KB dan melakukan pemeriksaan IVA, dalam menciptakan generasi yang berkualitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *